Hari-hari pertama di Hawaii
Sunday, October 15, 2006
Aku barusan kirim satu tugas via email ke dosenku. HAri RAbu submit lagi. Aku kemarin ke Waikiki Beach, This place is one of the famous beachs in Hawai'i. Aku kesana dengan Sakil, Hosam, Roland and Rose, yang ngantarkan Anshari (Hasan Anshari dari Indonesia). Untuk mencapai pantai aku harus naik bis yang bayar $ 2, sekitar 20 menit. Wah kebetulan pas hari minggu, jadi rame banget, cuman aku pengen muntah aja lihat pantat orang berseliweran hanya pakek CD he2. DI Waikiki waktu itu juga ada pertunjukan dance from filiphino. Sebenernya kalau boleh jujur, kuta lebih bagus dari pada Waikiki, pantainya Waikiki hanya kecil dan dipinggir pantai penuh dengan toko plus hotel, wes koyok di Kuta lah. tapi Waikiki ini menang dalam kebersihan dan penataan ruangan. AKu pikir bukan hanya Waikiki tapi hampir semua tempat di Hawai'i ini bersih. Kami sempat foto-fotoan di Waikiki pake kameranya anshari. Paling tidak foto ini akan jadi bukti bahwa aku bener-bener sudah di Hawai'i he2.
PAda hari kedua setelah nyampek (eh aku melewati tanggal 26 Juni 2 kali lho, pertama di Narita Tokyo dan kedua di Hawai) aku dan temen-temen fellow yang lain buka bank account. Kami buka reekening di American saving bank, bank ini satu-satunya yang ada di dalam kampus dan semua fellow dari pertama juga buka banknya di sini. Di sini ada 2 istilah rekening, cheking account and saving account. kalau cheking account hanya bisa untuk transaksi dan saving account tidak bisa untuk transaksi hanya untuk nyimpen. Pengennya aku langsung buka dua-duanya tapi ternyata kalau buka saving account harus bayar $ 300, padahal kalau cheking account hanya $ 100. Wah seteelah dipikir-pikir dengan kebutuhan yang ada akhirnya kami semua hanya membuka cheking account. sometimes lah buka saving. Saat daftar itu kita langsung dapat buku chek dan ATM nya baru akan kita dapat minggu ini.
Di sini udaranya kayak Indonesia, cuman anginnya kenceng banget, mungkin karena dekat laut, banyak pepohonan dan disamping dormku pas ada bukitnya. Di sini sering hujan, cuman hujannya beda dengan di Indonesia, hujannya lembut banget tanpa suara, gak gembrodokan seperti di Blokagung Banyuwangi. dan yang lucu kalau mau hujan atau berhenti hujan tanpa tanda-tanda sebelumnya seperti mendung atau semacamnya. Cuaca yang seperti ini membuat kulit kering, seeelumnya aku gak sadar kalau kulitku jadi kering (tahu sendirilah aku emang gak care ke kecantikan kulit he2), aku baru sadar setelah Migra bilang. Jadilah aku harus rajin pake handbody.
Semua yang tinggal di dorm ini masak, setiap satu lantai ada 2 kitchen, kata orang-orang sih kalau sudah masuk kelas, kitchen rame banget, karena sekarang sedang lliburan summer jadi agak sepi. Nurut kebiasaan di sini mahasiswa seminggu masaknya 2-3 kali aja, sekalian masak yang banyak, entar kalau mau makan tinggal manasin di microwave aja, karena kalau tiap hari masak gak ada waktu. Beberapa hari ini aku masak dengan Anshari, dia fellow cohort 3, dia juga yang sering jadi guide kami. Anshari ini ngambil P.hd Sociology. Ketika ngobrol-ngbrol dengan dia banyak hal suprais kami temukan. ternyata kami sama-sama dari Jatim dia dari Manyar Gresik, dia itu ternyata pula dulu Mts dan MA di Suci gresik, dia juga masih saudara dengan Istrinya Kyai Masbuhin he2, jadilah kami heboh, bahkan Anshari ini termasuk orang yang diminta Kyai Masbuhin untuk mendesain universitas di Suci, dia sempat ngajar 2 semester di Inkafa. Wes jadinya kita dekat, karena punya background yang hampir sama. Dia yang nganterin aku jalan-jalan ke rumah kak Sophie dengan naik sepeda pancal, dia pula yang nganterin aku ngelihat-lihat kampus. kembali ke cerita dapur, kemarin aku masak pecel (kan aku sudah bawa sambel pecel made in Mbok) jadi tinggal ngerebus sayuran. Eh tanpa aku duga beberapa temen Indonesia histeris lihat aku masak pecel, jadilah kami makan bareng dengan pecel, sambel gorengn kentang dan telur dadar, wes serasa di rumah, sayang gak ada tempenya. Temen2 banyak yang heran kok aku bisa lolos bawa banyak makanan dari Indonesia, sampe mereka melongo saat aku bilang aku bawa trasi juga he2. Biasanya aku baru makan nasi waktu lunch dan dinner. Breakfast aku makan roti bakar pake jam/margarin plus energent dan susu. Oya bakaran roti disini disediakan lho. Beberapa hari ini aku emang slalu mengkonsumsi susu. karena aku gak mau jatuh sakit karena perbedaan cuaca. Aku beli susu cair dalam kotak yang langsung bisa diminum, of couse fat free he2.
Shoping bahan-bahan masak, kita punya banyak pilihan, cuman yang paling murah di China Town, tapi tempatnya jauh, harus naik bus dulu. di China town ini seperti pecinan, semua yang ada orang china, dan disinilah aku baru lihat gelandangan, wes khas asia deh. Di china town aku menemukan satu toko yang menjual makanan Indonesia, tapi yang punya bukan orang Indonesia. Di toko ini ada semua produk Indofood, mulai indomie sampai sambal bajak, ada juga laos, asem dsb. Aku histeris lihat tempe, tapi sayang harganya $ 2,95 almost $ 3. Oh God. Di dekat dorm ada safe way, loung drug and star market.ini tempatnya sekitar setengah kilo-1 km dari dorm kalu mau ke sana harus jalan. Oya di sini kemana-mana harus jalan, karena terlalu banyak jalan hingga kakiku biru, sampe sekarang biru-birunya belum hilang. Bek Suriah... I miss your hand please touch me he2. Pertama belanja sih aku masih sangat melek Rupiah, dalam artian semua harga aku kurskan ke rupiah, jadilah aku selalu gak jadi beli sesuatu, lho bayangkan 3 pisang harganya more than $ 2.oh...tapi lama2, aku pikir bakalan mati kelaparan kalau aku selalu mikir rupiah. KAlau aku hitung2 mungkin satu minggu untuk kebutuhan dapur aku spend money sekitar $ 30-40. jadi kemungkinan sebulan habis $ 150-170.
Di sini semua air bisa langsung di minum, dari kran kamar mandi or kran dapurpun oke aja langsung disruput. Tapi sebenernya ada kran sendiri yang bisa kita gunakan untuk ngambil air minum. Di sini semua kran provide hot and cold water. Jadi setiap kali aku mandi pakek air hangat gak perlu teriak-teriak dullu ke fitri untuk minta air hangat he2. Hilda, penak tho neng Hawaii?. Di setiap gedung pasti ada kran-kran yang di situ kita bisa langsung minum. Di dorm juga ada ice mechine, jadi kita bisa ngambil es batu kecil-kecil secara bebas.
Sesaat setelah nnyampek Hawaii, aku tanya arah kiblat ke Anshari dan dia menunjukkan. Cuman yang lucu hingga kini belum ada satu orangpun yang bisa menjawab arah, maksudnya mana arah barat, timur dsb he2. sebenernya gampang aja sih tinggal lihat matahari.
Secara keseluruhan building di Hawai'i tidak terlalu berbeda dengan UGM, bahkan kata Ari dan Migra yang lulusan Jogja, Hawai ini Jogja masa depan. Tapi secara system sangat jauh banget. di mana--mana akses untuk difabel sangat tersedia baik, dan semua serba komputer, hingga kuncipun systemnya computer. Kita mendapat satu kunci untuk mengggunakan akses computer di east-west center office, kunci ini gak kayak di Indonesia tapi kunci dari lempengan plastik hitam yang hargannya perbuah kata Kim $ 10, kalau mau menggunakan kunci ini tinggal menghadapkan kunci itu ke kotak hitam di depan pintu, langsung deh pintu terbuka, lawong kunci untuk kamar aja juga pake card. Gedung untuk jurusanku dekat dengan dormku, fortunately, library juga dekat dekat dorm. Di sini banyak librarynya, ada yang allow to bring food and drink tapi ada juga yang dilarang. Gile referensi tentang asia Buuuuuaaanyyaaak banget, buku-buku bahasa Indonesiapun gak kalah banyak. UHM ini juga punya fasillitas olahraga yang sangat lengkap, swimming pool, basket, soccer, gym wes semuanya free. cuman sayang sekarang sedang off karena summer.
Bus disini kayak busway di Jakarta (eh aku belum pernah naik bus way lho he2), semua ber AC, systemnyapun beda. Pertama kita harus nyiapkan 2 bill yakni uang kertas $ 1 jadi harus bayar $ 2. kita naik langsung memasukkan uang itu ke mesin dan kita dapat tiket. Tiket itu masanya 2 jam, kalau tiket itu belum expire kamu bisa memakai tiket itu kemanapun kamu pergi dengan bus manapun, enakkan. Yang pasti kita tidak bisa naik dan turun bus disembaranag tempat.harus di tempat pemberhentian. Yang lucu, kemarin aku naik bus bareng pasangan muda-mudi, karena dia bukan orang Hawai, dia banyak tanya ke sopir bus, eh tahu tidak, mesin di busnya secara otomatis bilang "stop request" he2. Mesin bus ini juga akan bilang di mana saat itu bus akan berhenti.
Selama aku di Hawai, aku belum pernah dengar bunyi klakson mobil. Semua driver di sini rasa toleransi dan menghormatinya sangat tinggi. Kalau kita jalan kaki or naiik sepeda dan mau menyebrang, kita harus berhenti dulu dilampu merah dan memencet tombol yang ada tiang, kita boleh menyebrang setelah ada tanda gambar orang berjalan, kalau gambarnya masih tangan berwarna merah berarti kita masih harus menunggu. Kalau di jalan-jalan yang tidak ada lampu merahnya, disetiap perempatan pasti ada tanda zebra cross, yang kita bisa menyebrang bila jalan sepi, dan herannya lagi driver di sini bahkan sopir bus akan memberikan kesempatan kita untuk jalan dulu sebelum mereka lewat. Setiap mobil yang melewati tikungan, pertigaan or perempatan yang gak ada lampu merahnya pasti akan berhenti sebentar untuk tengok kanan-kiri apakah ada kendaraan lain, kalau ada,, biasanya mereka akan memeberikan kesempatan untuk kendaraan itu untuk lewat. Wes pokoknya sopan-sopan, ora koyok di Indonesia, di depan rumah aja klaksonya banter-banteran apalagi di Jakarta. Di Hawai harga mobil murah banget, banyak student yang punya mobil. Kemarin aku lihat mobil bagus, seperti land cruiser dan sejenisnya hanya di jual $ 1500 itu setara dengan 15 juta. murahkan? tapi sekali kena pelanggaran, dendanya lebih mahal daripada harga mobil.
Dormku ini milik east west center. lokasinya berdampingan dengan kantor EWC, hanya di pisahkan taman. Secara keseluruhan situasinya menarik, dari dorm ini kita bisa melihat kota hawai dan juga gunung. orang-orangnya juga sangat ramah, kita bisa dapat kenalan baru dimanapun kita ketemu, di kitchen, elevator, di kamar mandi, dimanapun deh dan mereka akan sangat respek ke kita dan mereka gak bakalan menertawakan bahasa kita yang masih belebotan. Kebanyakan penghuni dorm Hale Manoa ini (sepanjang sepengetahuanku sekarang ini) banyak orang asia, jepanng, china, korea, Timor timur , Indonesia, philipina, india. Mereka akan menyapa kita setiap kali ketemu, walaupun terkadang kita / mereka lupa nama, paling tidak masih ingat wajah.
Untuk nyuci baju, jangan pernah bayangkan akan heboh nyuci dan menjemurnya. Di setiap lanatai telah tersedia 2 washing mechine and 2 drying mechine plus satu iron. dua hari yang lalu pengalaman pertamaku nyuci di dorm and also the first experince use washing and drying mechine. Walaupun sebelumnya sudah dberi pengarahan oleh Anshari tetep aja bingung, lawong biasanya yang nyucikan sofhah he2. Pertama yang kita lakukan memasukkan semua cucian kita ke mesin dan memberinya detergent, terus kita tutup dan kita memasukkan 4 recehan quarter ke mesin (ini berarti sama dengan $ 1) baru deh mesinnya berjalan, aku bingung kok setiap kali tak buka masih ada air dan detergentnya padahal sudah setengah jam lebih. akhirnya aku cari orang untuk tanya, ketemulah Pat, dia fellow angkatan lama dari thailand. kemudian dia lihat ke washing mechine, eh pas dia lihat semuanya sudah selesai, cuciannya tinggal ngangkat, jadi Pat bingung what problem ? he2. Aku sih ketawa aja. Setelah itu aku pindah cucian itu ke drying mechine. mesin ini harganya quarter untuk 15 menit, kata orang2 sih 3 quarter cukup untuk mengeringkan baju. aku ikutin aja saran mereka, aku masukin 3 quarter, jadi total waktu yang dibuthkan untuk mengeringkan bajuku 45 menit. karena terlalu lama aku tinggal aja makan dulu. setelah 45 menit aku ambil bajuku. untuk baju2 yang tipis tidak perlu di setrika karena cukup panas, bisa langsung dilipat, tapi ada beberapa baju yang masih butuh disetrika, cuman karena sudah masuk waktu magrib, aku gak langsung nyetrika. Oh Tuhan, aku lupa mencampurkan bajuku yang berwarna dengan kaos putih...kaos putihku jadi berwarna biru, kayak diwenter. untunglah itu kaos murah yang aku beli di Pasar Baru Jakarta harganya Rp 50 dapat 3, jadi gak terlalu nyesel.
0 Comments:
« back home
Post a Comment