kakak Kavin dan Test

Saturday, November 29, 2008
Dua minggu ini Ibuku selalu cerita kalau stress mikir Kakak Kavin. Dia sebenernya harus test untuk khataman al-Quran bulan Januari ini. Memang khataman TPQ di rumah sangat complecated. Mulai test tajwid, hafalan surat-surat pendek, ghorib, sampai hafalan doa-doa. Bukan hanya anak-anaknya saja yang stress menghadapi test in, orang tua juga ikut mules-mules mikir.

walaupun aku tidak di rumah, tapi tiap hari ibuku mereport perkembangan kakak. Hingga suatu hari Ibuku bilang "Aku stress bener mikir Kakak, habis dia itu nyante pool, walaupun sebenernya dia itu cepet sekali menghafal." Pantas Ibu sangat stress mikir kakak secara Ibu adalah termasuk penguji test. Kan yo uisin kalau sampe cucunya sendiri enggak lulus test.

Akupun jadi ikut-ikutan kalang kabut dengan Kakak. Aku dan Babah selalu mendiskusikan bagaiman solusinya agar Kakak bisa melewati test dengan baik. Sebenenya kami semua tahu kalau Kakak bisa menjalani test dengan baik asal dia mau bersungguh-sungguh, cuman masalahnya koncopleknya (kawan akrab) dia itu tingkatannya masih di bawah kakak, jadi belum ikut test khataman bareng kakak. Jadilah kawannya itu yang masih main-main terus tanpa mikir test, dan parahnya lagi Kakak ikut-ikutan gak mikir test kayak dia *capekkkkk dehhhh*.

Suatu hari, sebelum berangkat sekolah aku telfon dia. Aku ajak ngobrol dia seperti biasa, oya aku itu memperlakukan anak-anak seperti kawan, jadi dia bisa cerita apa aja dengan aku. Dia cerita kalau sekarang pulang sekolah SD jam 1, terus jam 2 udah harus berangkat sekolah TPQ, belum lagi habis magrib digeber ngaji sama ibuku, habis isya' harus belajar pelajaran SD. Yang lucu dia sempat bilang "Mama, gak penak (enak) jadi cucunya Ibu, semua orang tahu kalau Kakak cucunya Ibu Ruroh, kan kalau kakak gak lulus test semua orang ngerti." hahhahahah *sak no ne rek, masih kecil wes terbebani status*.

Untuk mensupport Kakak, aku harus ngasih iming-iming sejumlah uang yang akan aku berikan kalau dia lulus test. Uang itu katanya mau dibuat beli komik dan novel anak-anak kesukaannya. Eh ternyata dua hari lalu ada kabar kalau test Kakak dimundurkan beberapa bulan lagi karena ibu melihat anak-anak yang mau test belum siap betul, bila diteruskan kasihan anak-anak. Wah Kakak langsung berjingkrak seneng sekali dengan kabar ini, dia langsung telfon aku dan bilang "Mama, asyiikkk aku testnya nanti sudah ada mama di rumah."

Aku ikut senang Kakak punya waktu lebih panjang untuk nyiapkan test. Cuman aku ingat pesen salah satu guru Kakak "Nduk Nik, jangan pulang dulu ya kalau Kakak Kavin belum test TPQ." Pesen itu disampaikan karena dia melihat betapa manjanya Kakak kalau ada mamanya, bahkan dia mengandalkan mamanya untuk bisa bolos sekolah dan ngaji hehehe. Habis aku itu enggak tega lho kalau anak-anak wes ngerengek-ngerengek mau off dulu. Apalagi Babahnya, wes mesti langsung luluh kalau anak-anaknya bergelayutan.

Jujur,seneng bisa nemani Kakak nanti menghadapi test, tapi kayaknya aku harus lebih tegas deh sama dia, biar dia juga jadi orang sukses. Mohon doanya.
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 2:29 PM, | 0 comments

"MALAIKAT JUGA TAHU"

Wednesday, November 26, 2008
Ih lagi cinta banget nih sama lagu ini. TOP BE GE TE deh buat Dee

 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 7:03 PM, | 0 comments

Yuk...

Tuesday, November 25, 2008
Dua hari lalu aku baca di sebuah majalan online tentang cerita seorang laki-laki yang sempat tidak percaya ketika ada cewek yang dengan lugas tanpa aling-aling bilang ke dia "ML Yuk..." bukan arti ML yang bikin shock tapi keberanian cewek itu mengungkapkannya. "wah nih cewek udah konak sekali kayaknya," itu pikiran pertama yang terlintas dalam otaknya.

Bagi kebanyakan orang Indonesia, posisi orang yang bisa mengatakan "ML yukk" adalah laki-laki. Perempuan sering diasosiasikan sebagai kelompok pemalu dan menerima. Jikalau perempuan sedang benar-benar ingin melakukan ML, dia biasanya menggunakan isyarat-isyarat tertentu untuk menunjukkan hasratnya tersebut.

Tapi ternyata ucapan lugas cewek yang tanpa aling-aling bilang "ML Yukk" memberikan sensasi yang luar biasa di laki-laki tersebut dan semakin membuat tertantang dan bergairah.

So, bagi para perempuan, hak kita sama, jadi... enggak usah malu-malu untuk bilang "ML Yuk" ke pasangan anda.
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 11:49 AM, | 4 comments

Long Day

Sunday, November 23, 2008
Kemarin malam aku baru beranjak tidur ketika waktu menunjukkan 12.30. Baru sekitar satu jam terlelap, ada telfon masuk. Dengan mata dan pikiran yang belum bener-bener connect, aku angkat telfon. ternyata itu telfon dari Mas Winahyu, yang mengabarkan kalau Yana mau melahirkan. Mereka berdua ini adalah sepasang suami istri yang asalnya dari malang. Memang sejak jauh-jauh hari aku sudah bilang kalau siap nemani dia melahirkan. Secara di US gitu lho, yang enggak ada saudara, terlebih anak mereka sudah dua (6 & 5 tahun). Jadi Mas Winahyu harus membagi perhatiannya.

Jadilah pukul 2.30 dini hari aku di jemput Mas Winahyu, setelah sebelumnya mengantarkan Yana ke Kapiolani Medical Centre. Untungnya RS ini tidak begitu jauh dari apartemenku. Setelah mengantarkanku ke RS, satu jam kemudian Mas Winahyu harus balek ke rumahnya lagi untuk menengok ke dua anak-anaknya. Ini yang membikin deg-degan, lawong dua anak kecil yang sedang tidur di tinggal di dalam rumah sendirian. Nih kalau ketahuan pemerintah US, bisa-bisa hak asuh mereka dicabut.

Ketika aku nyampek di RS, yana sudah mau dipindah ke delivery room (kamar bersalin). Masuk delivery room sempat membuat aku bengong. Lawaong ruangannya kayak di kamar RS kelas VIP di Indonesia. Dan yang membikin aku semakin terbengong-bengong, ternyata melahirkan di US itu complecated banget. Di perutnya Yana dipasangin alat yang langsung masuk ke komputer, nih fungsinya untuk memantau detak jantung bayi. Terus di tangan kanan Yana, dipasangin infus.

Ketika waktu melahirkan sudah semakin dekat ada petugas yang datang dan memasukkan sesuatu di punggung Yana. Jadi Yana suruh duduk sambil memeluk bantal, jadi posisinya agak merunduk. terus dipunggung Yana di kasih plastik memanjang sampe ke bawah, dan di plastik bagian bawah ada bolongannya. Nah di tempat bolongan ini yang tempatnya di dekat tulang ekor, Yana disuntik berkali-kali. Terus dimasukkin kayak selang ke punggungnya. Nah ini yang bikin aku langsung neg pengen muntah (dan emang aku sempat muntah sebentar). Aku gak bisa bayangin betapa sakitnya (walaupun nurut Yana sih enggak sakit). Terus dari selang itu dipasang dua selang bercabang, yang satu disambungin ke obat (kayak infus) dan satunya lagi di kasihkan ke Yana. Jadi setiap Yana kontraksi, dia langsung bisa mencet alat itu, dan obatnya akan turun dan masuk ke tubuh Yana. Jadi fungsinya obat tersebut untuk mengurangi rasa sakit, dan ada sedikit anestesinya, buktinya setelah dimasukkan obat tersebut, dari perut hingga kaki, Yana tidak merasakan apa-apa.

Sebenernya Yana sudah mau push aja, tapi sama bidannya tidak diperbolehkan, karena nunggu dokter yang sedang on the way ke RS. Dalam ruangan itu ada satu suster yang sejak awal memantau Yana, satu suster lagi yang akan mengurus babynya. terus ada satu bidan, dan satu dokter. Dengan waktu push yang tidak begitu lama, akhirnya baby perempuan lahir tepat pukul 6:06 am.

Duh Tuhan, this is my first experience nemani orang melahirkan. wes jangan tanya betapa perutku ikut mules-mules. Ikut enggak bernafas dan sebagainya. Terus aku tak henti-hentinya memuji Allah, ketika aku melihat dengan mata sendiri bagaimana bayi keluar dari Rahim. Allah benar-benar Maha besar telah membuat tubuh manusia sedemikian rupa, hingga mampu melahirkan dengan begitu sempurna.

Setelah bayi lahir, langsung di diselimutin dan di letakkan di dada ibunya, sambil di urus pusernya. Aku sempat di tawarin untuk memotong puser bayinya, tapi aku takut banget, jadi aku menolak, walaupun dokternya meyakinkanku kalau it's fine. Ketika bayinya diletakkan di dada Yana, aku langsung mengadzani dan mengiqomahi di kedua telinga bayi. Sempet blank juga ketika mau mengadzani, wes gak konsentrasi blas. Overall, alhamdulillah melahirkannya lancar dan bayinya sehat dan cute banget.

Dua jam setelah melahirkan, Yana dipindahkan ke ruangan perawatan. Mas Winahyu datang sebelum Yana dipindah ke ruang perawatan. Dia harus menunggu ke dua anaknya berangkat sekolah dulu sebelum balek ke RS. Jam 9.30, aku pamit mintak diatarkan pulang, karena Yana sudah mau tidur dan aku ada kelas jam 1.30 pm. Nyampek kamar, pengennya tidur sebentar sebelum masuk kelas, tapi tetep gak bisa. Akhirnya berangkat kelas sambil loyo pool.

Kelas yang biasanya selesai jam 4, molor hingga jam 5.30, karena kelas pindah ke rumah Jon. Yach jadi diskusi sambil menikmati pupus. Nih enaknya kuliah di US, nyante pool tapi tetep serius.

Malamnya habis isya'an aku langsung tumbang tidur. Jatah nulis papernya tidak tercapai, lawong badan wes loyo. hemmmm bener-bener long day
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 1:11 AM, | 6 comments

Hawaii yang malas

Wednesday, November 19, 2008
Hawaii hari ini bikin malas banget nih. Sejak kemarin hujan dan anginnya kenceng banget. Yo jadinya muales ngapa-ngapain, pengennya nelungsep aja di balik selimut, hus...jangan bilang-bilang kalau aku baru sadar ternyata selimut yang disediakan dormitoryku ini MADE IN Indonesia, pantesan kalau sudah pake selimut ini perasaan nyaman banget, dan gak pengen bangun *halah... ngomong aja emang mau tidur terus*

Tadi pagi aku dibangunkan sekitar jam 6.30, tapi masih males banget memindahkan selimut, jadi deh nambah beberapa menit. Aku baru duduk dan berjalan ke kamar mandi saat pukul 6.55. Coba kalau enggak ingat punya kelas jam 7.30, wes pasti bisa-bisa bangun jam 9 deh. Ih malesnya berangkat kuliah, pa lagi harus bongkar-bongkar suitcase di gudang lagi untuk mengeluarkan persediaan baju-baju hangat. Sambil berlari-lari menembus hujan, akhirnya kakiku nyampek juga di kelas. Dan sekarang aku sudah ngendon di pojok perpustakaan ya duingiiiiiinnnn juga untuk berusaha nyelesaikan final paperku *lho di perpustakaan kok masih tetep posting sih???* Asli pengennya tidur di kamar, berselimut tebel sambil dengerin musik *ngimpi.com*

Anyway, kayaknya akhir-akhir ini aku harus mulai belajar tentang beberapa kelompok orang yang sering dikategorikan oleh masyarakat sebagai "abnormal" walaupun nurut aku sih mereka sangat normal. Ternyata banyak orang-orang disekitarku yang diam-diam menjadi kelompok ini. It must be interesting. Let's see what I can get from them.
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 5:42 AM, | 6 comments

Women and Politic

Thursday, November 13, 2008
sebenernya mau nulis soal hal ini kapan-kapan kalau sempat, cuman kayaknya setelah diskusi di kelas kok kayaknya Hasrat Ingin Menulis (HIM) sudah tidak tertahankan.

Beberapa hari lalu aku membaca beberapa news di beberapa koran dan radio US tentang kunjungan Obama dan Michelle ke gedung putih. Di situ ditulis bagaimana President Bush dan elected president, Obama mendiskusikan banyak hal tentang America ke depan, terutama problem ekonomi yang sedang menimpa US. Jadi keduanya digambarkan selayaknya pemimpin negara yang bertemu.

Interestingly, gambaran ini berbalik, ketika penggambaran Laura Bush dan Michelle Obama. Laura dikabarnya memberikan pesan-pesan bagaimana menjadikan rumah dinas tersebut selayaknya rumah sendiri.

tentu hal ini kontras sekali dengan gambaran Bush dan Obama. Saya pribadi tidak percaya kalau kedua ibu negara ini hanya mendiskusikan hal-hal yang sifatnya domestik. Saya percaya Michelle adalah orang cerdas, pasti dia akan mencari tahu banyak hal tentang peran sebagai Ibu negara dalam memajukan US dari seniornya. Michelle tentu tidak akan membuang waktunya hanya untuk mengobrolkan hal pengaturan rumah. Tapi kenapa yang di angkat oleh media hanya masalah domestic issues?. Pasti ini kaitannya dengan social construction tentang peran perempuan yang hanya di private sphere.

Saya juga sempat tidak habis pikir ketika baca di salah satu koran yang mengomentari pakaiannya Michelle ketika pidato kemenangan Obama di Chicago. Begitu juga ketika banyak yang mengkritisi penampilan Sarah Palin. Kritik penampilan juga berulang kali menimpa Hillary Clinton saat dia sedang bertarung dengan Obama untuk mendapat tiket maju sebagai calon president dari partai Demokrat. Lalu, kenapa yang disoroti soal baju, make up, sepatu, dan aksesoris lainnya hanya perempuan? Kenapa juga pandangan, sikap dan opini dari para perempuan-perempuan ini tidak dikedepankan dari pada hanya ngomongin soal baju?. Lagi-lagi body image selalu tidak bisa dilepaskan dari sosok perempuan. Perempuan lebih dilihat dari segi penampilan fisik dari pada sisi kecerdasan dia.

Kasus jatuhnya mantan presiden Filipina, Marcos, juga selalu dikaitkan dengan istrinya. Dalam sebuah buku yang saya baca disebutkan bahwa akibat hobby shoppingnya istrinya, Marcos menjadi korupsi dan akhirnya jatuh. Memang tidak bisa dipungkiri bila peran istri sangat mempengaruhi karir politik pasanganya, tapi bukan berarti selalu dilihat dari segi negativenya saja. Imelda Marcos pasti juga berkontribusi besar mengantarkan suaminya ke duduk di kursi presiden. So, menjatuhkan perempuan sebagai kelompok yang paling bersalah adalah bagian untuk mencengkram perempuan agar selalu bisa berada dalam genggaman tradisi patriarchy.

Bagaimana kemudian dengan kasus pemilihan gubernur di Jawa Timur sekarang? seorang kawan sempat melontarkan sebuah pertanyaan tentang kemungkinan adanya "penyusup" yang anti pemimpin perempuan dalam KPU, hingga dengan berbagai cara menjegal perempuan menjadi pemimpin Jawa Timur. hemmmm bisa jadi benar.
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 1:14 PM, | 0 comments

Gak Ada Harpetnas

Wednesday, November 12, 2008
Dua minggu ini setiap selasa libur. Selasa kemarin bertepatan tanggal 4 November, pas election day, jadi kampus off.

Hari Selasa ini adalah veteran day, libur lagi deh hehehe. CUman hadirin, walaupun dua selasa libur terus, enggak ada tuh istilah harpetnas. Bisa taruhan deh kalau itu terjadi di Indonesia, pasti hari seninnya pada rombongan CUTI BERSAMA hehee.

Beruntunglah aku enggak punya kelas di hari Senin, jadi I have loooonggg weekend, mulai jumat-selasa heheh, tapi tetep aja papers terusssss jalan
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 8:24 AM, | 1 comments

OBAMA dan KEMENANGAN SEMUA

Saturday, November 08, 2008


Cerita soal Obama memang menjadi topik yang menarik. Semangat perubahan benar-benar sangat terasa. Kebahagiaan meliputi semua orang.

Saat tanggal 4 November kemarin, aku memang tidak datang melihat tempat pemungutan suara, tapi saat aku belanja di Manoa market, aku bisa merasakan betapa orang-orang sangat bersemangat mengikuti election hari itu. Banyak orang yang berseliweran memakai aksesoris yang bergambar Obama.

Diskusi tentang Obama terdengar di seluruh sisi America. Di dapurkupun kita mendiskusikan tentang sosok yang sangat luar biasa ini. Aku sebagai orang Indonesia, juga merasakan kedekatan historis dengan sosok Obama. Karena Obama pernah tinggal di Indonesia, disamping itu Ibu Obama juga menyelesaikan master dan doctroal programnya di Anthropology department di almamater yang sama denganku.

Step fathernya Obama yakni Lolo Sutoro yang berasal dari Indoneisa mendapat beasiswa juga dari East West centre yang juga menaungiku selama di Hawaii. Ann Durham, Ibu Obama, juga bertemu dengan dua suaminya di University of Hawaii. Disertasi Ann Durham yang setebal 1000 halaman juga mengambil research di Indonesia, yakni tentang tukang besi.

Jadi ketika Obama memenangkan pemilihan president paling sengit di US, kebahagiaan meliputi semua orang, bukan hanya orang America saja, tapi juga orang Indonesia. Entahlah berlebihan atau tidak ketika aku ikut menjerit dan bersorak ketika melihat di layar kalau Obama sudah melewati 270 yang merupakan angka yang harus didapatkan untuk menjadi president.

Walaupun aku tidak berperan apa-apa tapi aku sangat bersyukur menjadi bagian dari sejarah perubahan America ini.

PS: Foto dengan Maya Sutoro, adek Obama (kiri) dan Professor Alice Dewey yang merupakan professor di Anthropology dan juga pembimbing Ann Durham ketika menulis disertasi. Foto diambil ketika kampanye di kampus UH dalam kaukus partai Democrat.
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 4:56 AM, | 3 comments

My Sons and Obama

Friday, November 07, 2008
Kakak Kavin said :

"Aku sama dedek itu kayak Obama, hitam tapi pinter"

Sempat ngakak gak karo-karoan waktu dengar cerita Kakak itu, kok yo bisa-bisanya dia menghubungkan dengan Obama. Tapi semoga itu bagian dari doa.

Semoga nak kamu jadi orang hebat kayak Obama. Amin
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 10:34 AM, | 2 comments

Liputan Obama

Thursday, November 06, 2008
Dear all

Pada pengen tahu liputan tentang Obama terutama untuk seputar Hawaii?, silahkan kunjungi blog kawan saya untuk mendapatkan berita, cerita dan analisis yang lebih utuh tentang Obama.

Mahalo
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 1:11 AM, | 0 comments

Wednesday, November 05, 2008
OBAMA............. THE 44th PRESIDENT OF UNITED STATES...

CONGRAT....
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 2:17 PM, | 0 comments

Tuesday, November 04, 2008
Photobucket
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 9:50 AM, | 1 comments

Hawaii yang menegangkan

Masih ingatkan beberapa postinganku yang lalu tentang banyaknya kejadian yang mengerikan di Univ of Hawaii? ternyata kejadian yang tidak mengenakkan terjadi padaku.

Ceritanya hari Sabtu kemarin aku rasanya bete banget. Yach stress mikirin paper yang sudah mulai menumpuk, dan sebel juga karena seorang kawan tidak fair. Eh ketika ngobrol dengan Erda kami memutuskan untuk hang out ke Ala Moana sore harinya. Tidak ada yang cukup signifikan yang kami beli di pusat shopping Honolulu ini, namanya juga ngilangin stress, cuman tetep aja enggak nyadar kalau kami sudah menghabiskan banyak waktu untuk shopping windows ini. Keluar dari Wal-Mart hari sudah gelap, beruntung kami cepet mendapatkan bus.

Kami baru sadar kalau bus yang kami tumpangi yang biasanya masuk ke dalam kampus dan berhenti di dekat dormitoryku ternyata hanya lewat luar kampus karena saat itu weekend. Akhirnya turun dari bus kami harus berjalan ke dorm yang letaknya memang di dalam kampus. Sempat deg-degan juga ketika mengingat kejadian-kejadian yang akhir-akhir ini terjadi di daerah Dole Street yang saat itu sedang kami lewati. Kami berusaha menghilangkan ketegangan dengan ngobrol.

Eh ketika melewati pertigaan lampu merah, ada mobil van putih dengan kecepatan rendah melewati kami dan salah satu penumpangnya teriak "hoeeee" ke kami. Otomatis aku menoleh ke mobil tersebut, tapi ternyata pemandangan yang sangat tidak pantas tertangkap mataku. Penumpang yang belakang membuka jendela mobil, dan duduk di jendela mobil dengan kondisi p*nt*t yang terbuka. Bener-bener yang kelihatan p*nt*tnya deh. Astaghfirullahal adzim. Aku sampe panas dingin dan shock. Akhirnya kami mempercepat jalan. Sampe di dorm kakiku masih gemeteran.

Duh Tuhan lindungi kami
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 4:15 AM, | 3 comments

Monday, November 03, 2008
"BANYAK ORANG YANG BERAMBISI UNTUK MERUBAH DUNIA, TAPI SEDIKIT ORANG YANG BERPIKIR UNTUK MERUBAH DIRINYA SENDIRI" Kompas, Minggu 2, 2008.

Apakah aku termasuk orang tersebut ya????
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 6:59 AM, | 0 comments

Who Should Cook?

Sunday, November 02, 2008
Kemarin waktu masak, kitchen mate ku dari China nyamperin aku. Setelah berbasa-basi sebentar tentang makanan apa yang aku buat, dia kemudian bertanya apakah suamiku di Indonesia juga memasak?. Tentu aku jawab dengan tegas "Yes." Dia bercerita kalau di Xinjang yang merupakan salah satu propinsi di China dengan mayoritas penduduknya Islam seorang suami should not masuk ke dapur. Sampe tahap ini aku masih diam saja.Kemudian dia melanjutkan kalau katanya di Quran bahwa orang laki-laki tidak boleh membantu istrinya di dapur.

Belum sempat aku jawab, kawan Indonesiaku yang juga satu dapur sepertinya wes mulai gatel dengan pernyataan-pernyatan si China ini, mangkanya dia langsung nyamber "Don't make generalization like that." Tapi ternyata si cewek ini belum puas kalau aku belum menjawab, buktinya dia masih bilang "I think only educated men want to help in the kitchen."

Akhirnya aku menjawab bahwa di Quran selalu encourage untuk sharing job even in house, kalaulah ada orang yang mengatakan berbeda, itu hanya perbedaan dalam menginterpretasi Quran. Aku juga menegaskan kalau ada suami yang tidak mau membantu istrinya itu semata-mata adalah orang yang MALAS bukan karena agama, toh bukan hanya orang-orang Islam saja yang tidak membantu pekerjaan rumah. Jadi intinya bukan agama yang menjadi alasan.

Dan ternyata polemik siapa yang harus memasak juga menyerang anakku, Dedek Mirza.
Dedek Mirza : Mama, Babah dimana?
Mama : Babah masih masak tuh di dapur
Dedek Mirza : Lho, Babah kok masak sendili tho?
Mama : Kan enggak apa-apa dek
Dedek Mirza : Di rumah lho yang masak Mbak Katus, bukan Pak'e
Mama : itu Pak'e aja yang malas sayang,lawong pak'e lho bisa masak
Dedek Mirza : Mama juga males
Mama : Lho mama kan masih belajar, jadi Babah yang masak

*Duh cabee merahhh pedes dehhhhhhh, masak anak sekecil itu udah mulai bias ya*

SO, jadi siapa sih yang harus masak???
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 5:34 AM, | 2 comments