Wednesday, May 27, 2009


Ready To GO yeachhhhhhhhhh
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 4:10 PM, | 1 comments

Crazy packing

Saturday, May 23, 2009


Kalau beberapa minggu lalu masih menghitung hari, sekarang sudah mulai menghitung jam *berlebihan enggak sih?*hehehee.

Ya kurang beberapa hari ini aku benar-benar akan cabut dari bumi Paradise ini. Aku akan melanjutkan menyambungkan titik-titik dalam hidupku hingga nantinya akan terbentuk sebuah gambar yang indah. Titik hidupku di Hawaii akan berahir next week, dan aku akan menarik titik ini ke tempat lain. Semoga semua titik akan saling bertautan dengan sempurna. AMIN.

Hari-hari ini rasanya benar-benar capek, apalagi mikirin bagasi. Karena aku akan membangun Library for Family di rumahku, jadi banyak sekali orang yang berbaik hati yang mendonasikan buku-buku mereka ke aku. Akhirnya setelah ditimbang buku-buku tersebut plus buku-bukuku dan punya babah ternyata more than 200 pounds. Klepaar deh kita. Apalagi jatah tiap koper cuman 50 pound, jadi aku dan babah cuman dapat 200 pounds. Terus gimana dengan barang-barangku yang lain? sepatu, baju, sandal, oleh2?

Wes kita benar-benar stress beberapa hari. Apalagi kami punya satu koper yang super besar. memang enak besar banget, dan kuat, tapi berat kopernya aja sudah 23 pounds, jadi tidak bisa di isi barang banyak. AKhirnya kami memutuskan untuk menjual koper itu, dari harga $ 80, kami jual cuman $ 50. Wes gimana lagi, yang penting terjual.

Sempat berpikir untuk mengirimkan lewat pos. tapi Astaghfirullah ternyata harga kirimnya muahallll *lebih mahal dari pada harga barangnya*. Ada kawan yang mengusulkan di kirim via kapal laut. Ternyata setelah tanya ke seorang kawan yang pernah mengirimkan via kapal laut, prosesnya ribet dan bila dihitung-hitung jauh lebih mahal. Bayangkan untuk satu box besar bayarnya $ 300, eh ternyata untuk mengeluarkan barang tersebut dari dermaga di Indonesia butuh uang 3 jt lagi. Wihhhh masak iya sih untuk pengiriman barang harus rogoh kocek 6 jt. Gak mau banget lah. belum lagi ribetnya harus berurusan dengan pihak KJRI untuk mendapatkan surat keterangan pengiriman, dan tau sendirilah kerjanya KJRI yang sering kali kayak kura-kura jalannya.

Setelah merayu beberapa kawan, akhirnya ada dua kawan yang mau dititipin *thanks Mayco and Erda*, Erda bantu membawakan 5 pound, dan Mayco membawakan 20 pound. Alhamdulillah terkurangai 25 pounds. Rencananya aku akan menambah 2 koper extra, yang tiap koper beratnya 50 pounds dan harus bayar $ 96 tiap koper. Ya no choice lah, dan bila dihitung-hitung itu lebih murah.

Tiga hari lalu, aku dan Babah coba-coba buka websitenya CI untuk ngecek jumlah bagasi yang diperbolehkan. Weh ada yang special berat koper yang dijinkan untuk penumpang kelas Bisnis. Oya, alhamdulillah untuk penerbangan pulang ini kami mendapat bisnis class. Kan aku dan Babah sejak pertama ke Hawaii sudah jadi member China Airline, jadi punya kartu member. Setiap perjalanan kami milesnya di hitung. ternyata jumlah milesku dan babah bila digabung bisa dibuat untuk bisnis class. Ya syukurlah kami akan terbang dengan bisnis class dari Honolulu-Taipe. Sebenernya dari taipe-Denpasar kami masih bisa dapat bisnis class, tapi penerbangan Taipe-DPS tidak ada bisnis clas, so kita di economi class.

Setelah telfon ke pihak CI, kami mendapat keterangan kalau passenger di bisnis class bisa membawa 70 pounds dalam tiap koper. OHHH THANKS GOD. akhirnya kami hanya butuh extra 1 koper lagi. Dan sekarang packing masih berlanjut, dan tentu jalan-jalan untuk terahir kalinya jugaa jalannn teyussssssssssssssss wkekekekek
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 5:44 AM, | 0 comments

Wednesday, May 20, 2009




 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 3:23 PM, | 2 comments

Monday, May 18, 2009


Alhamdulillah Wisuda juga akhirnya


Cerita dan foto-fotonya menyusul ya
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 11:31 AM, | 0 comments

My Last Days in Hawaii

Monday, May 11, 2009
Kangennnnnnnnn ngebloggg.........

Duh biasanya hampir tiap dua hari sekali bisa posting baru, tapi akhir-akhir ini, tepatnya semester akhir ini aku benar-benar ON FIRE, kayaknya 24 hours gak cukup untuk menyelesaikan tugas yang bagaikan rel kereta, tidak ada putusnya. Terus kok ya pas juga, lagi banyak tugas semester akhir, yang namanya conference hampir tiap bulan ada ughhhhhh........... jadilah acara cuap-cuap di blog agak terganggu hehhe, padahal buanyak cerita yang pengen di tulis, mulai hebohnya kakak-dedek, hingga persiapan menjelang out for good dari Hawaii. Tapi apa daya harus benar-benar bagi waktu.

Alhamdulilllah sekarang sudah FREEEEEEEEEEEEEEEEEEEE..............HORRAY..... time untuk packing...

Aslinya sih ketika bulan Mei datang, ada sesuatu yang sepertinya mengganjal dalam dada, mengingat waktu di Hawaii benar-benar tinggal menghitung hari. SEDIH.

Aku tipe orang yang terikat dengan kenangan. Dulu ketika aku baru boyong dari Pondok Tambakberas aku butuh waktu dua tahun untuk benar-benar melepaskan diri dari keinginan untuk terus ke Jombang. Entah kenapa, mungkin karena masih banyak kawan-kawanku yang saat itu di Jombang, terus juga kenangan yang tak mungkin dilupakan. Begitu juga ketika aku pulang dari Jogja, aku bisa sebulan sekali pergi ke Jogja untuk sekedar memuaskan rasa kangen dan juga mengikuti jejak-jejak kenangan di Jogja. Tapi gimana coba kalau aku kangen Hawaii??? hiks...hiks.... jadi sedih banget.


Ketika Habis menerima certificate dari EWC di Ho'opuka 2009


Hatiku kembali sangat sedih ketika hari Jumat kemarin ada acara Ho'opuka (wisuda) untuk East West Centre fellows. Apalagi Beryl membuat slidefoto kami yang lulus, ada fotoku ketika sedang masak dengan kawan-kawan waktu mempersiapkan potluct party, ada juga foto saat mau tampil angklung, dan juga fotoku setelah main saman. Juga foto-foto kawan lainnya. ihhhh sumpahh sedih.


Salah satu slide, fotoku lagi masak


Air mataku sudah mengalir terus ketika slideshow mulai ditampilkan, dan tangisku semakin sendu ketika aku menerima Lei dan juga sertifikat dari DR. KIM SMALL, dia adalah coordinator scholarship untuk IFP. Dia orang yang sangat dan sangat baik. Dia yang jemput aku di bandara ketika pertama datang. Selama studyku di Hawaii, dia sangat sabar mendengar semua keluh kesahku, dia membantuku keluar dari semua permasalahan baik yang sifatnya akademik maupun pribadi. "KIM, Thanks for everything"


Menerima ucapan SELAMAT dari Kim Small, sambil nangis-nangis


Terus kemarin PERMIAS Hawaii juga sudah membuat acara Farewell Party di Magic Island. Ahh... kembali sedih harus mengucapkan kata-kata perpisahan dengan orang-orang yang sudah aku anggap saudara di Hawaii. Ada Ibu Roesman, Tante Komariah, Ibu Syari'ah, Jimmy, Hubert, Rezky, Kak yati, Mbak Rina, Yana, dan masih banyak lagi... sedihnya...

Hawaii I will be missing you


Pasukan University of Hawaii yang Graduate semester ini
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 4:31 AM, | 0 comments

Hidup Seperti Apa?

Tuesday, May 05, 2009
Seorang kawan yang sudah menikah dengan orang Amerika dan tinggal di Hawaii dalam beberapa tahun pernah bilang ke aku "Kenapa pulang? emang gak pengen tinggal di Amerika?" Mendapat pertanyaan tersebut tentu dengan cepat dan tegas aku langsung menggelengkan kepala. Menurut kawanku, kemungkinan aku akan mendapat kerja yang baik sangat terbuka, karena aku lulusan Hawaii dan studyku sampai master. Tapi entahlah aku tidak pernah berminat tinggal selamanya di Amerika.

Menurut sebagian orang, tinggal di Amerika enak. "Gak reseh dengerin omongan tetangga," kata temanku ketika aku tanya kenapa dia betah di Hawaii. Polusi, tidak macet, individualis, dan kerja nyaman juga menjadi alasan beberapa kawan untuk memilih tetap tinggal di Hawaii. Memang sih sepertinya enak sekali hidup di US. tetangga sebelah kita tidak akan perduli dengan apa yang kita lakukan. Gosip, cibiran, omongan negative jangan pernah takut mampir ke telinga kita dari tetangga disekitar rumah. Bila ada masalah, biasanya mereka lebih senang menyelesaikannya dengan menggunakan pelantara polisi itupun bila sudah sangat terlalu. Apakah mereka tidak punya perasaan? tidak juga, tapi mereka sangat menghargai individuality. Setiap orang punya hak atas hidup mereka dan setiap orang tentu memiliki alasan dalam mengambil keputusan dalam hidup mereka.

APAKAH HIDUP SEPERTI INI YANG AKU CARI??

Coba bandingkan dengan kehidupan di Indonesia, terutama yang di desa-desa. Hampir setiap hari kita bisa menemui segerombolan orang duduk-duduk bareng atau melakukan aktivitas bersama. Apakah itu salah? tidak juga, toh memang kehidupan berbangsa dan negara kita dibangun atas sikap gotong royong dan guyub. Tapi masalahnya, apa sih bahan obrolan mereka?, Bukan memukul rata, namun bisa dikatakan kebanyakan adalah ngomongin orang lain. Kadang heran juga, kok ada aja bahan untuk menjelek-jelekkan tetangga sebelah. Terlebih biasanya ada beberapa orang yang memang menjadi dedenggot gosip. Di mata orang-orang seperti ini, kita memindahkan bentuk kursi di rumah kita aja sudah bisa menjadi bahan untuk MENJELEKKAN kita. "Wes talah sampek entut-entute dirasani pisan" kata seorang kawan yang jengkel dengan ulah tetangganya.

Bila sudah terkena penyakit seperti ini, yang menjadi bahan gosip bukan hanya orang tua, tapi anak-anak juga jadi sasaran. "Ealah kok pelit banget, anaknya orang kaya sekolah kok tidak pernah di kasih uang," contoh komentar seorang tetangga. Tapi apakah mereka tidak tau bila setiap langkah pasti ada alasannya. Bisa jadi orang tua sang anak tidak membekali uang karena si anak sangat rentan dengan jajanan tidak bersih di sekolah, bila anak tersebut mengkonsumsinya, biasanya langsung sakit. Orang-orang seperti ini tidak pernah puas bila belum melihat orang lain menderita. Tapi bukankah orang-orang tersebut akan mati tersiksa juga dengan sifat iri dan dengkinya??

LALU HIDUP SEPERTI APA YANG AKU PILIH??

Aku tetep memilih kehidupan yang terahir, yach...kehidupan dalam masyarakat yang njelimet. Bukankah hidup ini juga berjalan dari satu masalah ke masalah lainnya? lalu kenapa kita harus menghindarinya?? Tidak harus menghindar, karena menyadarkan orang-orang tersebut adalah tugas kita.

HIDUP SEMAKIN BERWARNA DENGAN HADIRNYA PERMASALAHAN....
ENJOYYY AJA...
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 3:45 AM, | 3 comments