HK or JKT?

Thursday, May 29, 2008


Itu adalah Tsing Ma Bridge di Hongkong. Menurut catatan di Mbah "google" jempatan ini terpanjang ke dua di dunia setelah bridge di Britain. Sumpeh keren...

Selama ini aku tahu kalau di HK banyak saudara-saudara kita yang bekerja, bahkan komunitas LB di kalangan pekerja di HK pernah jadi berita bersambung selama beberapa hari di Jawa POs. Cuman aku enggak membayangkan kalau ternyata setiap pojok dan jengkal HK ada orang Indo.

Ketika nunggu bus untuk ke hotel, eh udah ketemu 5 orang Indonesia.Saat breakfast di M*D, eh di depanku duduk 3 orang dari Jakarta. Waktu jalan-jalan di shopping centre dekat hotel, tiba-tiba ada yang nyapa "Lagi belanja mbak?." Duduk di taman depan hotel ada perempuan berwajah asia yang sedang mendorong kursi roda senyum-senyum ramah. Nih pasti orang indo. Ketika nyampek bandara, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku "Pulang sendirian Mbak?." Ada sapaan lagi saat mampir sebentar di Disneyland Store di dalam bandara "Cari oleh-oleh buat pulang ya Mbak?" Belum lagi banyaknya wajah-wajah Indonesia di ruang tunggu bandara.

Ampunnnnn ini HK or JKT ya ???
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 7:07 PM, | 5 comments

Capeknya Naik CX

Ini pengalaman pertama naik CX, biasanya kemana-mana aku naik CI. Waduhhh parah nih pesawat, masak gak dikasih selimut di kursi, masak kursinya gak ada tempat pijakan kakinya.

Apalagi makanannya, jannnnnnn menghilangkan selera. padahal tuh, aku tipe orang yang enggak rewel dengan makanan dan gak pilih2 makanan. tapi ngelihat dan merasakan makanan CX bikin aku neggggg poooll.

Biasanya kalau harus stay di hotel untuk transfer, pihak pesawat akan mengantarkan penumpang. Tapi ini tidak sama sekali. Aku harus bertanya lebih dari 4 kali untuk memastikan kemana aku bisa mendapatkan layanan hotel. Ih Capekkk dehh.

Hotelnya lumayan lah, di tengah kota. Cuman gak ada internet access nya, plus gak ada breakfastnya.... Ihhh jijay bajay deh.
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 6:15 PM, | 1 comments

Banyuwangi-Denpasar

Wednesday, May 28, 2008

Jam 4 pagi hari Minggu tanggal 25 Mei 2008, aku sudah harus bangun dan buru-buru ke Bali. Dari rumahku ke terminal jaraknya 12 KM (hehehhe kelihatan ndesonya). Sebelnya lagi mobil sedang dibawa abahku ke Jember. Jadilah aku harus memaksa adek cowokku untuk ngantarkan naik sepeda motor.

Sempet deg-degan juga, karena ampe jam 6 lebih, belum juga ada bis yang ke Denpasar. Padahal pesawatku jam 4 WITA or 3 WIB. Alhamdulilllah akhirnya ada juga bis.

Setelah sekian lama enggak naik bis (bukan patas lagii), benar-benar ngerasakan susahnya jadi orang Indonesia. Sudah harus ngojek, naik bis tidak ber AC, berdesak-desakan, sampe harus rela duduk di kursi cadangan, kaki harus berdiri di atas tumpukan beras, belum lagi bis yang sering berhenti untuk cari penumpang, plus harga ticket yang mulai naik seiring dengan melonjaknya harga BBM.

Kapal yang aku tumpangi untuk menyebrang Banyuwangi-Bali tidak bisa langsung bersandar karena harus antri di dermaga. Duh sempat stress, takut ketinggalan pesawat.

Ada kejadian yang mengerikan banget, ketika mulai memasuki Denpasar, ada orang jualan buah di pinggir jalan di tabrak oleh pick up, saat aku melewati lokasi kejadian, mayat perempuan penjual buah yang kebetulan sedang hamil tersebut masih tergeletak di pinggir jalan, belum ada polisi yang datang. Aduhhhhhhhhhh miris, ngenes dan ngeri. Innalillahi wa Inna Lillahi Rojiun.

Alhamdullillah akhirnya aku nyampek di Ubung jam 1 WITA, dan langsung naik taksi ke Bandara. Sebenernya aku pengen segera check in agar bisa makan dulu (baru ngerasa perut perih kelaparan, karena sejak pagi belum makan). Tapi dan tapiiiiiiii... ternyata antrian untuk check in puanjangggggggggggggggggggggg sekali.
Aku butuh waktu hampir setengah jam untuk antri. Habis ngurus bebas fiskal, dan immigrasi, aku masih punya waktu sekitar 30 menitan sebelum aku harus masuk ruang tunggu.

Perutku yang enggak bisa ditahan lagi memaksaku untuk memesan Apple Pie. Asemmm mahalnya minta ampun, kalau tahu kayak gini mending bawa nasi bungkus dari rumah hehehehe.

Ok ya to be continued dengan cerita selanjutnya
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 7:16 AM, | 4 comments

DENPASAR-HONGKONG-KOREA

Tuesday, May 27, 2008
Dear all

Ihhh kangen sekali nih, lama tak berngoceh-ngoceh hehehehe.

Sekarang aku sedang di Busan, South Korea dalam rangka ikut acara Women's Leadership Conference.

Pengen banget cerita soal perjalanannku dari Denpasar-Hongkong-Korea, tapi I have to prepare for my presentation.

Oya, yang kawan-kawan yang ada di jakarta, yuk kopdarannnnnnn, next week I wiil be there.

salam
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 8:06 AM, | 0 comments

My First Time

Sunday, May 11, 2008
Yah, kemarin hari Sabtu adalah my first time nemanin Dedek sekolah. Pagi-pagi aku sudah heboh nyiapkan Kakak dan Dedek untuk berangkat sekolah. Karena Dedek masuknya TK agak terlambat, jadi dia tidak dapat full seragam. Dia cuman dapat baju atasan untuk seragam senamnya, jadilah bawahnya di kombinasikan dengan celana biasa. hehhe Gak papa yang penting mau sekolah.

Dedek agak sensitif dengan jajanan sekolahan, makanya kalau ke sekolah dedek slalu bawa kue dan minuman dari rumah, dan tidak bawa sangu.

Aku emang niatin untuk nunggu dedek sekolah, kebetulan dedek juga bilang minta ditunggu, dia pengen dilihat Mamanya kalau sekolah. Biasanya dedek itu nurut kalau dibilangin gak boleh jajan, eh ketika aku tungguin malah minta neko-neko. Aduh deh hehhehe.

Waktu aku ngerekam dia senam, aku hanya ngakak-ngakak. Lawong gerakannya gak karoan hehhe. Lucu banget.

SO hari ini so nice..
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 8:43 AM, | 1 comments

Gilenya Packing 2

Wednesday, May 07, 2008
Sebelum baca tulisan ini, bisa di telusuri di tulisan sebelumnya.

Paginya, aku sudah melihat 2 koper besar, 1 koper kecil, 2 tas ransel. Tapi tetep aja..... 2 box coklatnya gak bisa dipaksa masuk. dua potong bajuku, juga harus aku relakan untuk ditinggal. Yo wes lah.

Masak sih semua barang itu bisa aku bawa sendiri????, well ternyata Babah sudah menyiapkan trik. 2 koper besar yang beratnya masing-masing 50 pounds dimasukan ke bagasi. 1 ransel besar yang isinya 1 baju ganti, 1 mukena, 2 laptop, dan tas jinjingku yang isinya pernak-pernik, akan aku bawa ke kabin. 1 koper kecil yang isinya full dengan buku juga akan aku bawa ke kabin. Nah biasanya tuh tas yang dibawa ke Kabin tidak boleh lebih dari 8 kg. Padahal bila semua buku dimasukkan ke koper kecil itu, beratnya bisa 12 kg. Jadi Beberapa buku sama Babah di letakkan di ransel dia, dan di koper kecil itu beratnya hanya sekitar 8 kg.

Paginya saat checking, 2 koper besar lolos. koper kecilku sebenernya masih kelebihan berat sedikit, berhubung aku sudah pegang member card CI jadi mereka mengijinkan. Habis checking aku keluar lagi untuk nemuin Babah. Nah buku-buku yang di ransel Babah dimasukkan lagi ke koper kecil tersebut. Hehehe ceritanya membohongin petugas heheh. DAN Cling...cling... Akhirnya semua buku bisa terbawa, dan semuanya lancar hingga di Taipe. Walaupun tetep buerat poll, narik koper dan bawa dua laptop di punggung.

Aku terus berdoa, semoga besuk waktu mau ke Denpasar gak pake di periksa lagi. Amin.

Oke deh, see you all in Indonesia
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 7:31 PM, | 0 comments

Gilanya Packing 1

Dear Ohana, tulisan ini aku tulis ketika aku sudah di Taoyuan Hotel, Taipe. Seperti biasa kalau naik pesawat CI, pasti nginep one night di sini.

Baru kemarin aku merasakan gilanya packing. Aku itu tipe orang yang selalu melakukan sesuatu dengan terencana *ceileee*, Biasanya seminggu sebelum pulang aku sudah packing, karena aku paling anti packing mendadak. Malam sebelum berangkat pulang biasanya aku buat istirahat, jadi selama perjalanan enggak capek banget.

BUT kemarin sebelum berangkat aku benar-benar gak sempat packing. Paper terahirku selesai dua malam sebelum berangkat, itupun minggu malam seninnya masih harus sibuk bikin powerpoint, karena senin afternoon masih harus presentasi. Padahal selasa jam 7 udah harus bernagkat ke bandara.

Karena Babah akan tinggal di Hawaii, jadi aku pikir aku tidak perlu packing terlalu ngoyo, lagi pula sebulan lalu aku sudah beli tas besar dan kayaknya kuat banget. Melihat barang yang aku bawa dan ukuran koper baruku, kayaknya tidak akan bermasalah deh. Mostly barang yang aku bawa adalah buku anak-anak untuk perpustakaanku, yang merupakan hasil sumbangan beberapa teman.

Senin malam, aku mulai packing. semua buku dan 4 box coklat untuk oleh-oleh keluarga plus beberapa titipan adek2ku sudah masuk semua ke koper baruku. Tinggal baju-bajuku aku letakkan ke koper yang lebih kecil. Setelah semua ready, baru deh aku pinjam timbangan ke teman. WHATTTTTTTTTTT, beratnya koper baruku 120 pounds or 60 kg. Padahal CI per suitcasenya cuman 70 ponds. Untuk make sure berapa berata yang diperbolehkan, aku coba telfon ke teman, WHATTTTT ternyata sejak 2/3 bulan lalu, beratnya dikurangai jadi 50 pounds. AMPUNNNNNNNNNNNN...

Berbagai cara sudah aku coba. Bongkar tas lama yang sudah uelekkkk, dan memindahkan semua buku di tas tersebut, terus mengurangi 2 box coklat, eh ketika ditimbang lagi, beratnya masih 70. Weleh stressku yang menyebabkan pengen uring-uringan langsung kambuh. Terus semua barang di tas yang baru dicoba pindahkan semua ke tas tua yang satunya lagi. Ketika ditimbang ternyat beratnya masih 40. Wah jangan..jangan... bener saja, lawong dalam keadaan kosong aja tas baru itu beratnya sudah 20 pounds lebih. CIALANNNNNNNNNN....

Akhirnya diputuskan akan membawa 2 tas buntut, tapi tetep aja masih banyak buku-buku yang tida masuk, dan dua box coklat masak ditinggalkan sih????. Kondisi otakku yang sudah dipush selama beberapa minggu, dan kondisi badan yang sudah suangat capek, membuat aku benar-benar enggak bisa nahan diri untuk nangis....

Karena aku 'ngambek' sampe ketiduran, akhirnya Babah ubrek-ubrek sendiri nata semua....lanjut
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 6:46 PM, | 0 comments

Kakak's Diary

Monday, May 05, 2008
Tadi ada sms dari Zulfi, adekku

Mbak, aku baru saja menemukan buku hariannya Kakak. ha..ha..ha... lucu banget. Tapi untuk anak seumurnya benar-benar amazing. Kalimatnya udah nyambung, pilihan katanya juga bagus. Serumah ketawa semua. Tapi Mbak, tidak ada yang ngodain Kakak, takutnya dia marah terus ngambek nulis.

Hahhaha, baca sms Zulfi aku ngakak-ngakak. Aku enggak tahu kalau Kakak sudah mulai nulis buku harian. Seneng dan terharu banget. Aku ingat dulu waktu Kakak kelas 1, dia seneng banget nulis puisi. Bahkan dia jadi fansnya FAIZ, sang penulis muda. Sayang puisi-puisi Kakak tidak terdokumentasikan dengan baik.

Kalau sudah kayak gini, jadi berpikir lagi untuk nurutin permintaan Kakak untuk dibelikan laptop.

Ih jadi gak sabar juga nih pengen 'ngintip' dikit diarynya kakak hehehe
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 2:38 PM, | 0 comments

AMPUN DEH

Friday, May 02, 2008
Jam di kamarku menunjukkan pukul 9.30 pagi, mataku berat banget untuk dibuka, badanku loyo gak karoan. Tadi aku baru bisa tidur selepas jam 6 pagi. Sekarang aku harus siap-siap ke kelas lagi. Kata seorang teman "Ayo tetap semangat Nik, jangan mengeluh terus." Well aku tidak mengeluh, aku sadar banget if it is my choice. Aku hanya pengen share aja kondisiku sekarang *halah**. Moga-moga Allah selalu memberi kekuatan padaku untuk melewati semuanya. AMIN
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 3:01 AM, | 2 comments