AKhirnya....

Saturday, April 26, 2008
Nih sebenernya adalah kelanjutan dari cerita laptop tersayangku yang ngadat. Seharian tadi laptopku di utak-atik sama teman yang expert, tapi tetep gak mau bergerak. Syukurnya harddrivenya selamat, jadi dataku gak wussssssss hilang. ALhamdulilah.

Sempat berpikir untuk repair di sini, tapi kok muahal, sekitar $ 200. Ada saran teman untuk repair di Indonesia, kebetulan brand Lenovo IBM punya service customer di Surabaya dan Jakarta. Ya jadilah, dari pada mahal di USA, mending di Indonesia aja.

Setelah frustasi dengan laptop, akhirnya aku jalan-jalan ke Best Buy, toko komputer di US. Eh ada laptop Sony VAIO, eh harganya amazing, murah banget dan bangeeett. Spesifikasinya juga lebih tinggi dari laptop pertamaku, yang membedakan cuman lebarnya. Kalau laptopku yang dulu cuman 12 inci dan yang ini 15 inci. Tanpa pikir panjang, aku akhirnya memutuskan membeli laptop ini. Ampe temenku yang ngantarkan jalan-jalan langsung ikutan beli hehhee.

Well, aku jadi belajar banyak dari kejadian ini. Kayaknya nurut aku rugi juga beli laptop yang harganya mahal-mahal, toh jarak sebentar juga akan minta ganti. Yang penting spesifikasi laptopnya sesuai dengan kebutuhan, gak perlu mahal-mahal deh.

Bye-bye laptop bersejarahku, aku tetep berharap kamu bisa di repair, hingga aku bisa memilikimu lagi.

 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 4:44 PM, | 2 comments

My Nightmare

Dua malam lalu serasa aku dalam dekapan nightmare. Selama di US, aku tidak pernah sekhawatir kemarin malam.

Ceritanya begini. Mingu-mingu ini adalah hari-hari terberat bagi student di US, karena spring semester sudah mau berakhir, pasti semua paper sudah mendekati batas akhir pengumpulan. Begitu juga dengan aku. Sudah sekitar 2 minggu ini aku selalu tidur jam 3/4 pagi. Begadang semalam untuk ngejar nyelesaikan paper.

Nah sebenernya tanggal 24 April kemarin ada 3 papers yang harus aku kumpulkan dan aku juga harus presentasi. Tanggal 23 Aprilnya, 90% dari 3 paperku itu sudah selesai tinggal finishing touch aja. Rencananya aku akan beresin semuanya malam hari. Karena sejak pagi hingga siang aku harus sedikit menyiapkan gathering untuk diskusi dengan beberapa anggota DPR dari komisi 1 dan 4 yang kebetulan datang ke Hawaii.

Acara gathering selesai jam 7.30 pm. Setelah acara selesai aku langsung balek ke kamar dengan niatan segera menghajar paper-paper itu. BUT... tiba-tiba laptopku gak bisa on sama sekali. Kalau dihidupkan, lampu powernya nyala trus langsung mati sendiri. Berkali-kali aku coba tetep gak bisa. AKu coba lepas battrenya, aku coba cas. segala cara gak bisa. Menyadari laptopku berada dalam kondisi trouble, aku langsung nangis. Ya.. nangis yang bener-bener nangis. Bayangkan 3 papersku yang harus kumpul esok harinya semuanya berada di laptopku. Kalau bagi orang Indonesia kehilangan HP adalah segalanya, tapi bagi kami yang student, kehilangan laptop adalah kiamat sughro (kiamat kecil).

Aku buth waktu sekitar satu jam untuk benar-benar menumpahkan semuanya. Sambil mencoba tenang, aku mulai berpikir bagaimana mengatasi semua masalah ini. Alhamdulillah aku baru ingat, kalau 1 paperku udah aku pindah ke laptop Babah, karena dia yang selalu kebagian ngedit paperku, dan 1 paper lagi sudah aku simpen di emailku. Ini mungkin hal positive yang aku lakukan, aku selalu menyimpan semua dokumentku di email, jadi bila something happens, aku tidak kehilangan. Tapi 1 paper yang belum benar-benar selesai masih ada di laptopku. Kan biasanya aku baru simpen di email, kalau tulisan itu benar-benar udah selesai.

Wah nyelesaikan paper dalam semalam??? *kepalaku langsung cenut-cenutan* apalagi saat itu udah jam 10 malam. Tapi lagi-lagi emang itu satu-satunya pilihan. Jadilah aku lari ke kantor EWC yang kebetulan berada di samping dormku. Akhirnya dengan ditemani Babah yang sampe tertidur di kursi, aku berusaha menyelesaikan paper, dan Finally paper selesai jam 3 pagi. Well, tentu paper ini jauh dari sempurna, tidak ada editing dan sebagainya. Biasanya untuk satu paper aku melakukan editing 2/3 kali. Tapi gak papalah dari pada aku telat submit.

Jam 3.30 aku baru tidur *berunngtung aku lagi free dari sholat* Baru jam 10 pagi, dengan mata sembab aku bangun. Masih capek dan ngantuk banget sebenernya tapi aku tetap harus bangun karena jam 12 siangnya aku meski presentasi di kelas. Segelas cappucino dari starbuck sedikit membantuku untuk fresh di kelas. Kelas berahir jam 2.30. Terus aku langsung tancap pulang. Dan dengan pake laptopnya Babah, aku ngedit paperku yang harus dikumpul hari itu juga. Sebenernya kelasku selanjutnya mulai jam 4.30-7.00 PM, tapi karena aku masihi sibuk ngedit, jadilah aku terlambat masuk kelas sekitar 30 menitan. Tapi gak papalah yang penting semua beres. SO, hari itu benar-benar perjuangan yang berat bagi aku. Tapi Alhamdulillah Allah masih memberi kekuatan bagiku untuk melewatinya.

TAPI masalah selanjutnya yakni laptopku. Semua dokter dan dukun laptop di apartmentku sudah aku undang, tapi laptopku masih ngadat-dat. Padahal masih ada 1 paper lagi yang harus submit next week. Tidak ada jalan lain, aku harus bawa laptopku ke toko komputer untuk di repair. Harga service computer di sini benar-benar selangit..ngit.., masak di website toko itu dibilang kalau check up hard drive $ 59, itu baru ngechecknya aja, belum kalau harus ganti sesuatu. Walah mumet pooool nih. Well, aku hanya akan toleran mengeluarkan uang $ 200 untuk repair ini, Bila ternyata harga perbaikannya more than itu, yach mending beli lagi aja.

Doakan ya biar my beloved laptop bisa on lagi hiks...hiks....
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 2:12 AM, | 1 comments

KARTINI

Monday, April 21, 2008
 


Semangatmu selalu mengalir di darah kami
Perjuanganmu bagaikan inspirasi yang tak pernah padam
Setiap tetes tinta dalam suratmu adalah secercah harapan baru

Kakimu terpasung dalam lingkaran patriachy
Tubuhmu terikat dalam ruangan tembok yang tak jua bisa kau tembus
Tapi harapanmu mampu menyelinap dalam dalam himpitan deritamu dan kemudian terbang melesat

Ruang tidak bisa mengukung nyalimu
Adat tak sanggup membendung harapanmu
Bahkan kematianmu tidak kuasa memendam namamu dalam hati kami

Selamat hari Kartini untuk semua perempuan Indonesia
Perjuangan tidak pernah mengenal ujung.

NB: tuh foto Kartini versi Hawaii hehhehe
Posted by Picasa
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 4:18 PM, | 2 comments

Library for Kids

Thursday, April 17, 2008
Dear all

Saya dan keluarga di Indonesia, tepatnya di Blokagung, Tegalsari, Banyuwangi, Jawa Timur, sedang merancang untuk membuka perpustakan khusus untuk anak-anak. Daerah kami yang letakkan 50 km dari pusat kota Banyuwangi dan 13 km dari pusat kota kecamatan, tentu sangat sulit mendapatkan akses buku-buku bagus, terutama untuk anak-anak. Untuk itu kami berinisiatif membuka perpustakaan kecil-kecilan di rumah.

Untuk saat ini buku yang ada baru berasal dari koleksi pribadi dari buku-buku, majalah, DVD kepunyaan anak saya, dan saya masih terus berusaha mengumpulkan buku anak-anak baik yang baru maupun bekas. Melalui blog ini, saya ingin mengundang kawan-kawan, Bapak-bapak, dan Ibu-ibu yang ingin menyumbangkan buku-buku kepada kami.

Sejauh ini persiapan yang kami lakukan adalah, menyiapkan tempat, rak-rak buku, program-progam penunjang dan tentu mencari tambahan koleksi untuk perpustakaan ini.

Menurut rencana perpustakaan "mini" ini akan dibuka sekitar bulan Juni atau Juli tahun ini, walaupun kami tetap berharap perpustakaan tersebut bisa segera dibuka.

Sumbangan bisa dikirim langsung ke alamat saya di Indonesia

Nihayatul Wafiroh
Pondok Pesantren Darussalam
Blokagung Po Box 201 Jajag Banyuwangi
Jawa Timur


Untuk koordinasi pengiriman bisa menghubungi melalui japri saya.

"Pendidikan anak bangsa bukan hanya tanggungjawab guru tapi tanggung jawab kita semua"

Salam
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 4:41 PM, | 4 comments

Health Service in USA

Wednesday, April 16, 2008
Kebanyakan orang berpikir kalau pelayanan kesehatan di USA sangat bagus. Dengan menggunakan asuransi orang bisa lebih ringan ketika membutuhkan pertolongan medis. Apakah itu selamanya betul?

Salah satu teman Indonesia saya yang tinggal di Hawaii dengan keluarganya pernah bercerita. Suatu saat anak laki-lakinya yang masih sekitar berumur 5 tahun kepalanya berdarah-darah sehabis terbentur pojok meja. Lalu dengan keadaan panik, dia membawa anaknya ke hospital yang bagian emergency. Tapi ternyata disana dia tidak segera mendapat penanganan. Dia harus menunggu hingga 5 jam. Bukannya tidak ada dokter saat itu or bukannya rumahsakit terlalu rame hingga harus antri. Sebenernya banyak dokter yang keluar masuk, pasiennya juga gak banyak-banyak amat. Titik permasalahnnya kenapa dia lambat ditangani karena dia harus menunggu dokter yang sudah memiliki kerjasama dengan asuransinya. Jadi tidak sembarang dokter bisa menangani pasien, karena semuanya urusannya dengan asuransi.

Pernah juga saya melihat tayangan di youtube, disitu ada kata-kata menarik dari seorang yang PROTES dengan sistem di US, dia bilang "Kenapa saya harus mentelfon dokter yang jaraknya puluhan miles dari rumah saya, hanya karena dia dokter yang bekerja sama dengan asuransi yang saya punya, kalau ternyata di depan rumah saya juga ada dokter?" That's stupid thing.

Ada lagi seorang teman dari Mesir yang sekarang istrinya sedang hamil 8 bulan. Rumah sakit yang bekerja sama dengan asuransi dia jaraknya jauh banget, sekitar 1 jam perjalanan naik bus, dan dia tiap seminggu dua kali harus check up ke sana. Padahal sebenernya apartment dia tidak jauh dari rumah sakit. Tapi sayang rumah sakit tersebut tidak punya kerjasama dengan asuransi dia.

Mungkin akan timbul pertanyaan, "kenapa tidak mengambil asuransi yang punya kerja sama dengan dokter/ RS yang dekat dengan kita?". Well it's not simple. Di US, orang yang bekerja full time (40 hours/week) akan mendapatkan tanggungan asuransi dari tempat kerjanya. Otomatis tempat kerja juga memilih asuransi yang terjangkau dan tidak memikirkan tempat. Kalau untuk orang yang kerjanya kurang dari 40 hours/week, mereka akan beli asuransi sendiri. Harga asuransi juga tidak murah. Suamiku beli asuransi in insurance company yang paling murah dan standar. Maksudnya standar itu tidak semua pengobatan dan penyakit mereka bisa menanggungnya. Itupun harganya udah $ 92 tiap bulan. COba aja kalikan setahun hehhhe. Dan asuransi ini wajib dimiliki, karena bagi international student pihak yang memberi sponsor tidak akan mengeluarkan issue visa kalau kita tidak proof insurance.

Namun lagi-lagi memiliki asuransi dan tempat yang dekat juga belum tentu masalah berahir. Dua minggu yang lalu, aku sempat kena flu. Sebenernya hanya butuh istirahat aja, cuman karena saat itu akan ada kunjungan dari MENRISTEK, jadi bisa tidak bisa aku harus segera sembuh. Maka datanglah aku ke University Health Service yang tinggal nyebrang jalan dari dormitoryku. Saat itu aku hanay di periksa oleh dua nurse sebelum kemudian dokternya datang. Aku tidak dikasih obat apa-apa karena mereka akan kasih aku amoxicilin dan aku masih punya amoxicilin di kamar. SO overall, mereka hanya periksa aku. Pihak cashier bilang kalau aku tidak butuh membayar apa-apa, karena mereka akan minta tagihan ke pihak asuransiku. Jarak seminggu ada surat datang yang isinya bahwa total amount sebesar $ 74.00, dan pihak asuransi hanya membayar $ 46.07, SO Total patient responsibility is $ 25.00. Jadi hadirin, aku tetap harus membayar $ 25 untuk sekedar periksa yang tanpa suntik dan pil. DOngkol banget, pengen marah, tapi piye maneh.

SO, sebobrok-bobroknya negara kita, kita tetep harus bersyukur bahwa akses kesehatan kita tidak seribet dan semahal di US. Dimanapun kita membutuhkan pertolongan medis, di situ dokter akan menolong kita.
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 3:47 AM, | 4 comments

Rape Fantasies

Saturday, April 12, 2008
Ada yang menarik dari koran KALEO (koran mahasiswa UHM) terbitan 10 April kemarin. Selain mengangkat semakin mahalnya pill untuk birt control, ada tulisan yang dibuat oleh Kris DeRego. Judul tulisannya "MAKING SENSE OF RAPE FANTASIES".

"Currect research indicates that anywhere from 31 to 57 percent of women have had rape fantasies, with 9 to 17 percent reporting that rape fantasies are a frequent occurance"

Tulisan itu mengupas bahwa, perempuan sering punya fantasi diperlakukan seperti diperkosa ketika melakukan seks. Ada dua kategori rape fantasies. Pertama, erotic fantasies. Jadi ini jenis yang paling kecil violencenya, dan laki-laki hanya menunjukkan powernya dan perempuan hanya sedikit sekali melakukan perlawanan. Kedua, Aversive fantasies, ini fantasy yang benar-benar seperti pemerkosaan dengan usaha keras dari laki-laki dan perempuannya benar-benar melakukan perlawanan.

Menurut analis penulisnya, ada beberapa hal yang mempengaruhi fantasi ini. Bisa jadi fantasi ini adalah wujud dari social psychologist yang menempatkan laki-laki sebagai pihak yang dominant. Namun bisa juga ini faktor biology.

Di akhir tulisannya Kris berkata "No matter what the cause of rape fantasies might be, it's clear that narrow definitions of rape are quickly becoming outdated."

Ketika membaca tulisan ini, pertama yang berkelebat dalam pikiranku "jangan-jangan nanti akan banyak orang laki-laki yang akan melakukan pemerkosaan, karena mereka berpikir kalau women want it."

Aku pikir tulisan itu juga enggak bisa bener2 bisa dipertanggungjawabkan karena walaupun penulis sering menyebut according to many scholars, tapi dia tidak pernah menunjukkan rujukannya, so it isn't a reliable article.

So, apakah anda termasuk orang yang punya rape fantasies???
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 5:21 PM, | 1 comments

Female Body and Advertising

Friday, April 11, 2008




Di bawah ini ada iklan yang aku ambil dari sini. So bisa tebak enggak sih itu iklan kaki or iklan sepatu? Again, emang body perempuan banyak dijual untuk iklan.


A GOOD SPORT A Juergen Teller photograph for a Marc Jacobs ad. The feet and legs belong to Victoria Beckham. From The New York Times
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 3:44 PM, | 0 comments

My Angels

Thursday, April 10, 2008
Zulfi's sms

Mbak, Dedek sekarang sudah hafal surat al_kautsar lho. Dia juga bisa nulis namanya sendiri. April 7, 2008

Zulfi's sms

Mbak, Kakak menang juara 1 lomba tadarus al-Quran dan ghorib tingkat TPQ Darussalam, hadianya jajan dan buku tulis. April 8, 2008

Mama's sms

Oya? Wah selamat deh buat kakak. Bilang ke Kakak kalau Mama dan Babah sayang dan Bangga ke Kakak. April 8, 2008

Kakak's sms

Ma mosok ora diwei hadiah, yo mbok diwei hadiah dolanan Tamia, Tamiane, suku cadang karo boxnya pisan. Ingat lho ma, aku kelas 4 kudu wes ditukokne. (Ma, masak aku enggak dikasih hadiah, ya dikasih hadiah mainan tamiya gitu, tamiya, suku cadang dan boxnya sekalian. Ingat lho ma, aku kelas 4 harus sudah dibelikan). April 8, 2008

Halah ujung-ujungnya tetep aja minta Tamiya hehehhe. Capek dehhhhhhhh
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 4:12 AM, | 0 comments

GOOD LUCK MY SISTER

Tuesday, April 08, 2008
 


Dia adek terkecilku, namanya Fahmidiah Hilda Maulidi. Kami biasa manggil Hilda, kadang dipanggil Hildut. Aku empat bersaudara, dan Hilda adalah yang terkecil. Dia baru lulus SD tahun lalu, dan langsung mondok di Tambakberas Jombang.

Semua sayang banget dengan dia, disamping karena emang paling kecil, dia juga anak yang cerdas dan dewasa. Sejak kelas 1 SD dia selalu rangking satu. Baru kelas 2 SD sudah wisuda khataman al-Quran. Daya ingatnya luar biasa. Makanya tidak berlebihan kalau Ibuku pengen banget dia hafalan al-Quran. Gayung bersambut, adekku pun juga ingin hafalan al_Quran, tapi dia pengen sekolahnya di Negeri. Jadilah dia milih untk melanjutkan di Tambakberas Jombang, karena di sana dia bisa menghafalkan al-Quran dan sekolah di MTsN.

Bulan Juli tahun lalu, dia berangkat ke pondok. Semua orang di rumah sedih, karena bagaimanapun dia yang selalu membuat isi rumah ceria. Tapi terlepas dari itu semua, kami semua ihlas dia menuntut ilmu jauh dari rumah. Dibanding aku dan dua adekku yang lain, dia memang paling kecil berangkat ke Pondoknya. Dulu aku dan dua adekku berangkat ke pondok setelah lulus SMP di rumah.

Untuk menghafal al-Quran perlu beberapa tahap. Tahap yang paling penting adalah membenarkan bacaan alQurannya, dengan cara mengaji al-Quran bil nadhor (membaca) dengan disimak langsung oleh Kyai/Ibu Nyai. Disamping itu juga mulai menghafal beberapa surat di al-Quran, seperti surat Yasin, al-Waqi'ah, Juz Amma, dan sebagainya. Normalnya butuh waktu satu tahun untuk melewati tahap tersebut, sebelum Kyai/Ibu Nyai memutuskan seorang santri bisa mulai menghafalkan alQuran.

Barusan abahku telfon, dia cerita kalau Hilda tadi pagi minta ditelfon. Ketika Ibu telfon, Hilda bilang "Ibu, wonten salam sangkeng Ibu Nyai Ida, tirose kulo saget mulai ngafalaken Quran malam Rabu niki (Ibu, ada salam dari Ibu Nyai IDa, katanya saya sudah bisa mulai menghafalkan Quran malam rabu ini." Hilda bilang begitu sambil nangis sesunggu'an, mendengar Hilda ngomong seperti itu, Ibuku juga langsung nangis. Ya Ibu mana sih yang tidak terharu dan bangga mendengar anaknya mau menghafalkan al-Quran. Akupun ketika mendengar cerita itu, juga nangis terharu. Ya Allah adekku kecil mungilku, yang sok jahil, yang sueneng nonton infotainment, ternyata mau menghafalkan Quran.

Mohon doa buat adekku, semoga dia diberi kemudahan menghafal al-Quran dan diberi kemudahan untuk mengamalkannya. Amin
Posted by Picasa
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 2:11 PM, | 4 comments

My Body

Saturday, April 05, 2008
Kemarin saat baca paper yang berjudul "Exploring Feminist Women's Body Counciousness" aku sempat sad banget. Paper yang ditulis oleh mahasiswa dari Arizona State University (ASU-USA), ngomongin soal body image.

Kayaknya paper ini benar-benar sama dengan kondisiku. Seperti yang telah dilihat dan diketahui bersama, kalau size tubuhku termasuk besar. Kalau di US, aku merasa sangat nyaman dengan tubuhku, maksudnya walaupun tubuhku gendut tapi aku enjoy. Mungkin karena ukuran tubuh orang US juga banyak yang gede, jadi aku merasa tidak sendiri. Mungkin juga aku merasa pede karena aku bisa dengan mudah mencari ukuran bajuku di US, bahkan ukuran bajuku masih termasuk L, padahal di US ada ukuran baju yang X5L. Mungkin juga kenyamananku karena orang sini tidak perduli dengan ukuran tubuh, jadi tidak pernah ada yang mengomentari tubuhku.

Tapi kondisi ini berbalik 100% kalau aku di Indonesia. Sebenernya dibawah alam sadarku, aku sangat ketakutan dengan ketidak nyamanan ukuran tubuhku bila aku di Indonesia. Ampe sebulan sebelum pulang biasanya aku sudah mulai belajar peace dengan komentar2 yang bakal aku terima, aku juga belajar peace dengan hatiku yang terus brontak dengan bebagai macam "pelecehan" yang aku terima.

DI Indonesia, kalau aku ketemu teman or saudara, bisa dapat dipastikan komentarnya seragam "Lho, nduk kok tambah gemuk ya." Hatiku sebenernya protes kenapa sih mereka selalu tanya seperti itu, kenapa mereka tidak mementingkan bertanya gimana kondisi sekolahku or kesehatanku misalnya, dari pada hanya ngomongin tubuh. Tapi lagi-lagi semua protes hanya aku simpan dalam kegetiran hati.

Belum lagi kalau aku harus nyari baju. Ampuuuuuuunnnnn benar-benar perjuangan. Perasaan jengkel, malu dan sebel sering menyerangku. Bayangkan suatu saat aku pernah masuk ke pusat perbelanjaan, terus aku lihat-lihat baju, ada baju yang menarik, aku tanya ke penjaganya untuk minta ukuran yang paling gede, tapi ternyata setelah aku coba tetep aja tidak muat. Mau tau komentar penjaganya itu "Wah Mbak, ukuran baju ini yang paling besar. Yang salah kayaknya bukan ukuran bajunya sih, tapi badan mbak." TUHANNNNN, andaikan saat itu Allah mencabut sedikit aja kesadaranku, pasti penjaga itu sudah aku tonjokkkkkkkk. Aku benar-benar hanya jadi penonton kalau lagi shopping dengan teman-teman ke outlet2, la gimana lawong semua baju dan celana hanya untuk ukuran orang yang 'kecil'.

Itu baru urusan baju, belum lagi dengan sandal/sepatu. Untuk ukuran cewek, ukuran kakiku emang gede. Sekitar nomor 40/41. Dan tahu sendirilah sulit nyari sandal /sepatu lucu-lucu yang seukuran itu. Pernah aku muter nyari sepatu untuk acara wisuda dengan temanku. Pengennya sepatu yang agak berhak, biar pantas dipandankan dengan songket. Tapi perburuan selama dua hari di Jogja, tidak juga menemukan sepatu itu. Temenku sampe komentar "Dasar kaki gajah." Di US, aku seperti menemukan tempatku, aku bisa dengan mudah mencari sepatu or sandal yang sesuai dengan ukuran kakiku. Makanya sekarang aku sering banget shopping sepatu/sandal, ya itung-itung balas dendam lah. Kata Suamiku buat investasi di Indonesia nanti.

Ternyata bukan hanya body yang menghalangiku untuk memilih pakaian, statusku sebagai Ibu dua anak juga sangat mempengaruhiku. Pernah suatu saat aku pake baju (yang kata orang sok ABG) dan aku padankan dengan celana jins dan sepatu ket. Eh ada saudaraku yang berkomentar "Nik, kamu itu harus sadar dua hal sebelum berpakaian. Satu, body kamu tuh enggak pantas pake baju neko-neko. Dua, kamu itu udah punya anak dua lho." Ya Allah, sedih sekaliiii. Memang aku punya dua anak, bahkan anak pertamaku sudah umur 9 tahun, tapi lagi-lagi aku pengen teriak kalau aku juga masih MUDA, umurku masih dua puluh delapan tahun.

Pernah juga keponaan sepupu dari suamiku laporan ke mertuaku, saat itu aku masih kuliah S1, dia bilang ke mertuaku "Mbah, Mbak Ninik tuh sok kayak anak muda, masak pakenya celana jins, bawa tas ransel, dan suka lihat konser lagi." Kan waktu aku kuliah, aku sudah punya anak. Tapi syukur banget mertuaku orangnya moderat, mendapat laporan begitu, abah mertuaku jawabnya enteng aja "Ya enggak apa-apa, Ninik kan emang juga masih muda." Ihhhhhhh kapooooookkk rasain deh hehehe.

Satu-satunya orang yang tidak pernah protes dengan pakaian dan tubuhku, dan hanya didepan dia aku selalu pede dengan tubuhku adalah MY BELOVED HUSBAND. Thanks ya sayang.

Terlepas dari itu semua, sebenernya aku pengen berontak dari body image yang berkembang di masyarakat, tapi sulit banget. Sering kali aku merasa Ugly, karena di satu sisi aku sudah fokus mempelajari tentang gander, tapi di sisi lain aku masih sangat terpengaruh dengan body image yang jelas-jelas social construction dari budaya patriachy ini.

OK teman, bebaskan BODY mu dari semua yang mengekang. The person who has your body is only you.
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 8:51 AM, | 10 comments

Happy B'day Dedek Mirza

Friday, April 04, 2008


Horee tanggal 3 April datang lagi, Dedek Mirza sekarang umurnya 4 tahun, wah udah gede ya sayang, dan pasti tambah pinter aja Malaikat kecil mama ini.

Selamat Ulang Tahun ya Sayang
Doa Mama dan Babah tidak pernah berhenti mengiringimu.
Be a good boy.

LOVE YOU SO MUCH
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 3:16 AM, | 5 comments

Apa yang salah ya?

Wednesday, April 02, 2008
Last week adalah sprig break. Sempat drop selama tiga hari, kena flu dan fever. Tapi alhamdulillah sudah baikan. Sebenernya pengen cerita banyak soal spring break, termasuk kunjungan Pak Menristek, Kusmayanto Kardiman (KK) ke Hawaii. Cuman ada hal lain yang lebih mendorongku untuk bercerita.

Aku asli orang jawa, abah, ibu dan seluruh nenek moyangku dari Jawa. Aku juga menghabiskan semua waktuku di Jawa. Satu-satunya yang dari luar jawa adalah suamiku yang dari Madura. Terlahir dari keluarga jawa tentu bukan pilihanku, menjadi orang jawa sudah menjadi takdirku. Aku juga tentu tidak bisa memilih terlahir dari suku yang "kata banyak orang" adalah suku dominan di Indonesia. Aku juga tidak bisa melepas darah keturanku sebagai orang dari suku yang lagi-lagi "kata banyak orang" terus menjajah suku-suku lain. So what must I do?

Sering kali aku berada di pojok, tidak bisa kemana-mana, tidak bisa berkata apa-apa, hingga menangispun tidak keluar air mata ketika banyak orang menggugat dominasi jawa. Jujur, aku ingin berteriak, BUKAN AKU YANG MELAKUKAN ITU, AKU JUGA TIDAK MAU ADA KETIMPANGAN INI, PLEASE JANGAN JUSTIFIKASI AKU, APA SALAHKU SEBAGAI ORANG JAWA.

Jujur, aku tidak akan memahami apa yang mereka rasakan, karena bagaimanapun aku adalah outsider, tapi aku tetep punya keinginan UNTUK MERUBAH KETIMPANGAN INI.

Jadi Kawan, aku ingin berkata SEBAGAI ORANG JAWA AKU INGIN MINTA MAAF ATAS INI SEMUA, DAN AKU AKAN PASTIKAN SEBAGAI BARISAN TERDEPAN MEMERANGI KETIDAK ADILAN INI.
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 7:12 AM, | 3 comments