Hawaii dan Gempa

Monday, October 16, 2006
Aduh pagi ini semua orang di Hawaii sibuk dalam ketakutan eartquake. Aku baru tidur setengah jam setelah begadang semalaman dan sholat subuh, tiba-tiba tubuhku dibangunkan oleh guncangan hebat. Dengan kesadaran yang belum penuh aku mencoba merasionalisasikan apa yang sebenernya terjadi. Satu detik kemudian aku baru sadar kalu sedang terjadi gempa. Dengan menyambar jilbab yang tergantung dipinggir pintu aku naik ke lantai atas. Aku semakin bingung ketika aku lihat semua orang lari ke unitku. Oh aku baru sadar kalau tanga darurat berada di unitku. Dalama keadaan seperti ini tentu kami tidak mungkin memakai elevator. Dengan perasaan yang mencekam kami turun berdesak-desakan dari lantai 12. Rombongan orang ini semakin banyak ketika di tiap lantai ada tambahan orang. Setelah melewati ratusan tangga akhirnya nyampek juga kami dilantai bawah yang sudah mulai dipenuhi orang.

Hujan masih terus mengguyur sejak semalam. Wajah-wajah yang ketakutan dan lusush karena kebanyakan baru bangun tidur. Maklum hari ini minggu dan cuaca dingin banget membuat orang malas bangun cepat. Kami semua berkumpul di front desk atau ruang tamu dormitory. Semapt geli juga melihat temen2 turun dengan pakaian tidur , bahakan ada yang tidka berpakaian lengkap. Kayak si Ari ini, yang hanya memakai sarung tanpa baju. Cerita demi cerita terus mengalir dari temen-temen, ada yang lari dengan menyelamatkan laptopnya, ada yang menyelamatkan USB yang berisi disertasi or thesisnya ada yang lupa semuanya termasuk lupa membawa kunci kamr. Ada yang sangat lucu, Mas Anshari dari Gresik, saat gempa dia sedang baca buku di reading room yang letaknya di lanatai dasar, dia adalah orang pertama yang lari ke luar. Dia lari dengan membawa buku yang dibacanya. Nih jadi olok2an temen2, karena semua orang sibuk dengan laptop or usbnya eh dia hanya membawa satu buku hehhehe.

JArak setengah jam, radio di font desk dihidupkan dan kami semua mendakat untuk mendengarkan berita. Dari sinilah kami tahu kalau gempa yang terjadi 2 kali ini berkekuatan 6.5 SR. Dan pusat gempanya di Big Island, penyiarnya menegaskan berkali-kali kalau NO TSUNAMI. Disinilah aku salutnya US, begitu cepatnya informasinya.

Oya, saat kami semua berkumpul di front desk lampu mati dan hingga aku menulis ini lampu belum hidup, untungnya batere HP ku penuh jadi bisa tak buat dengarkan radio. Karena semua orang ngumpul di front desk, penjaga front desk mengingatkan kami untuk go outside karena dia berkali2 menerima telfon tapi tidak mendengar suara penelepon karena kami berisik.

Setelah merasa aman, sekitar 1 jam setelah gempa aku memutuskan kembali ke kamar. Karena elevator belum work, akhirnya aku harus menyusuri tangga demi tangga ke kamarku yang lantai 12. ADUHHHHH capekkkk,

Oya, aku melihat temen-temen dari Jogja dan Aceh lebih sigab, mereka keluar dengan sudah membawa ransel yang isinya mulai dompet, passport, dan beberpa baju. Mungkin mereka lebih sensitive merasakan gempa daripada aku.

Oke deh. Doakan semuanya selamat
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 1:39 AM, |

2 Comments:

  At 2:21 AM Blogger mam said:
Mbak Ninik, barusan saja saya dari sekretariat NU lalu duduk depan komputer: tiba-tiba Aan nyapa dan ngasi tahu kalau di Hawaii ada gempa. Saya terkejut, pikiran saya terpusat pada Mbak Ninik, mudah-mudahan Allah mengasihinya, menjaganya dan melindunginya. Yah Allah selamatkan beliau, kali ini saya bermunajat dengan segenap amal kebaikanku: lindungi beliau...
  At 2:22 AM Blogger mam said:
Mbak Ninik, barusan saja saya dari sekretariat NU lalu duduk depan komputer: tiba-tiba Aan nyapa dan ngasi tahu kalau di Hawaii ada gempa. Saya terkejut, pikiran saya terpusat pada Mbak Ninik, mudah-mudahan Allah mengasihinya, menjaganya dan melindunginya. Yah Allah selamatkan beliau, kali ini saya bermunajat dengan segenap amal kebaikanku: lindungi beliau... Mbak Ninik tersayang... :-)