ICCE 2007
Wednesday, May 02, 2007
Seperti yang sudah aku janjikan hampir sebulan yang lalu untuk cerita soal ICCE (emang sopo yang care????? weeeeeeeeeekkk), sekarang aku mau memenuhi janji itu.
Sebenernya ICCE (Indonesia's conference and cultural event), untuk laporan dan foto selengkapnya bisa di klik di sini. Acara ini diadakan hari Sabtu tanggal 7 April 2007. Yang mengadakan adalah Perkumpulan Mahasiswa Indonesia di America Serikat (Permias) chapter Hawaii.
Acaranya emang dibuat unik, jadi disitu ada pemeran foto, pameran buku dan barang-barang khas Indonesia. Digabung juga conference and pertunjukan.
Dua hari sebelumnya, pihak Konjen dari Los Angles (LA) sudah datang. Bahkan tanggal 5 April malam, konjen Bapak Soni dan beberapa stafnya menjamu panitia di acara dinner. Bisa dibayangkan mahasiswa kayak aku ini diajak dinner di restoran, gratis lagi. uhuiii tenan. Kami memilih restoral dengan model parasmanan di YAKINIKU restoran. Ya luamayanlah, bisa bakar-bakar daging dan makan sepuasnya. Kami juga diskusi banyak hal dengan Pak Konjen. Bahkan aku sudah ngerayu-rayu minta seragam saman yang baru, karena seragam saman sudah payah banget, banyak benangnya yang mulai rontok dan kancing-kancing bajunya sudah banyak yang hilang. Tentu rayuan ini aku bumbui dengan mengatakan bagaimana pesona saman ceileeeeeeee. lho bayangkan deh dalam waktu sebulan saman bisa tampil 4 kali.
Pada hari "H" acara ICCE, sejak pagi semuanya sudah sibuk. Aku yang bagian kosumsi (ih ketahuan dari bentuk badan nih hehhe), sudah menata meja, menata cooler dan sebagainya. Kami memang menyediakan free lunch. Bicara soal kosumsi, sebelum acara aku sempat dibuat stress. Bagaimana tidak, kita pengennya menyajikan makanan Indonesia dan kebetulan ada orang Indonesia, namanya Ibu Roesman (dia sudah aku anggap ibuku sendiri) yang biasa menyediakan makanan Indonesia. Setiap minggunya Ibu ini juga melayani catering makanan Indonesia dari beberapa keluarga Indonesia yang ada di Hawaii. Setiap acara, untuk urusan makan rujukannya pasti Ibu Roesman. yang jadi masalah adalah, pihak Imin Hall (tempat acara) mengharuskan catering yang dipesan memiliki licence. Payahnya Ibu Roesman tidak mempunyai. Sebenernya sih nurut perkiraanku ini hanya akal-akalan pihak gedung, karena setelah mengetahui pihak yang akan kami pesan untuk menyiapkan lunch tidak memiliki licence, mereka langsung mengajukan beberapa nama catering rekanan mereka yang punya licence. Sialan tenan, nih pasti trik untuk dapat untung. Tapi kami tetep kekeh pengen menyajikan makanan Indonesia. Ketemulah satu catering yang bisa masak rendang, walaupun harga agak mahal, kami bela-belain pesen di catering ini. Nah pas makanan itu datang, aku kaget poolll, lawong rendang kok kayak bubur, tapi yo gimana lagi...
Acara ini dibuka pada pukul 9 dengan penampilan angklung dari teman-teman BYUH. Mereka membawakan lagu Indonesia Tanah Air. Sumpeh bagus banget dan menyentuh. Semua orang Indonesia yang hadir di situ menitikkan air mata. Rasa kangen yang memuncak pada Indonesia menghantarkan keharuan yang sangat. Setelah itu dilanjutkan acara ceremony dari ketua permias dan Konjen. Conference yang menghadirkan tiga pembicara yang mengupas habis tentang Indonesia dimulai. dari 6 pembicara yang dihadirkan dalam acara ini, hanya dua orang mahasiswa Indonesia, lainnya adalah profesor di University of Hawaii.
Acara sesion pertama selesai pukul 11.45 dan dilanjutin dengan lunch. Setelah lunch, giliran saman yang tampil. Dengan personen gabungan dari UH dan BYUH yang semuanya berjumlah 12 orang, dengan seorang penari dari New York dan satu pemain lagi dari Malaysia, dan tambahan kombinasi gerakan,kami bisa membuat decak kagum para hadirin yang datang. Duh bangganya. Sampai pak konjen langsung nyamperin aku untuk menanyakan kepastian seragam saman yang diminta. hehheheeh.
Kehebohan saman mengantarkan pada sesi kedua conference. Pada sesi ini pembicaranya juga tiga orang. Setelah conference selesai hadirin disuguhi tari bali dari Dita. Kemudian dilanjutin dengan penampilan musik Kakula. Music ini asalnya dari Sulawesi. Kakula yang ditampilkan di ICCE adalah kombinsai baru yang di arrasemen oleh Mas Amin Abdullah yang sekarang sudah lulus dan tinggal di Indonesia. Yang menakjubkan dari delapan pemainnya hanya dua dari Indonesia, sisanya dari Philipina, New York, Georgia, Brazil dan sebagainya. Yang memegang kendali music ini adalah Mayco dari Brazil. Nih anak emang penggila music Indonesia, dia pinter banget ngomong bahasa Indonesia, jago main gamelan dan gendang wes talah. Proud of him lah.
Accara selesai jam 4. Tapi ini belum akhir dari rangkaian acara ICCE, karena malamnya kami ada pemutaran film "GARASI", dan saat pemutaran film itu kami juga menyediakan camilan. Mbak Ida membuat jenang hitam yang uenak pool, dan aku hanya nambahin krupuk dan wedang jahe. Dan gayeng pool.
Akhirnya rangkaian ICCE sehari itu selesai sudah dengan sukses. Rasanya terbayar sudah semua capek, ketika banyak ucapan selamat, bahkan Profesor ALien yang merupakan salah satu pembicara dalam conference bilang kalau ini gabungan acara yang unik, karena bukan hanya conference, tapi juga budaya, pameran dan film.
LEGANYA......... DAN BANGGANYA MEMBAWA NAMA INDONESIA
1 Comments:
« back home
Post a Commentmenghadirkan susana Indonesia di kampung orang emang bikin kita makin rindu kampung halaman mba, ya....