VIRGINIA TECH
Wednesday, April 18, 2007
Ya kemarin Senin pagi tanggal 16 April, dunia US digegerkan dengan tragedi di Virginia Tech. Seorang mahasiswa, Cho, dari Korea menembak mati rekan-rekannya dan beberapa dosen di dua tempat. Pertama di dormitory dan yang kedua di ruang perkuliahan. Akibat tragedi ini 32 orang meninggal termasuk sang Gunman.
Kejadian ini mengingatkan aku pada tragedi yang pernah aku alami di Hawaii. Walaupun tidak seextreme di Virginia, tapi tetep aja serem. Beberapa bulan lalu, sekitar jam 9 malam. Saat itu aku di kamar, dan Babah di kamar mandi. Tiba-tiba di kamar mandi di unitku ada suara perempuan teriak, kenceng banget. Sontak, aku dan beberapa temen yang ada di unit keluar mencari sumber suara. Kami tidak menemukan orang yang teriak tersebut. Cuman di dalam rest room ada orang. Dan kami semua yakin, kalau yang teriak itu adalah cewek yang ada dalam rest room. Untuk memastikan kondisi cewek ini, kami semua menunggunyakeluar dari kamar mandi.
Saat dia keluar (terus terang aku belum pernah lihat cewek ini), ibu dari temenku yang saat itu sedang berkunjung di Hawaii menanyakan kondisi cewek tersebut. Cewek yang kelihatannya peranakan CHina-America, malah marah-marah. Dia mengelak kalau dia yang teriak-teriak. Bahkan dia sempat beradu mulut dengan ibu temenku ini. Ampe kata "F..." sempat terlontar dari mulutnya. Setelah mencak-mencak marah tanpa orang tahu penyebabnya, dia langsung masuk kamar dan banting pintu.
Merasa enggak nyaman dengan kondisi ini, akhirnya aku telfon staf di dormitoryku untuk memberi tahukan kejadian tersebut. Jarak 10 menit, petugas dari dorm terdengar mengetuk pintu kamar cwek tersebut. Eh dia malah teriak-teriak dari dalam dan gak mau buka pintu. Petugas sudah merayunya untuk buka pintu, dia tetap ngotot gak mau buka pintu. Dia terus teriak-teriak sambil nendang-nendang tembok dan pintu. Adu mulut antara cewek tersebut dengan petugas tak terelakkan lagi. Namun setelah suasana berlangsung alot dan hebok selama sekitar 15 menit. Petugas ngalah dan meninggalkan dia. Dengan sebuah pesan agar besuk pagi cewek tersebut menemui kepala dorm. Dini harinya, sekitar pukul 1-2 am, cewek ini berulah lagi, dengan membanting-banting pintu kamar mandi dan pintu pembatas antar unit. Tapi lagi-lagi kami semua tidak mau ambil masalah dengan dia.
Setelah kejadian itu, aku tidak pernah lagi melihat cewek itu di unitku. I guess dia pindah ke unit lain, karena buktinya aku masih sering lihat dia di floor ku. Kalau aku melihat cewek ini seperti orang yang depresi banget. Dia selalu merokok, gak pernah tersenyum kalau ketemu orang, dan wajahnya itu lho, kayak blank.
Sekitar sebulan setelah kejadian heboh di unitku. Pada suatu mala, sekitar jam 2 dini hari, kami penghuni dorm HALE MANOA, terutama yang dilantai rendah, seperti aku di lantai 3 dikejutkan dengan suara kaca pecah. Dan suara itu berulang ulang. Saat itu aku tegang banget. Aku dan suamiku memutuskan untuk tidak keluar ruangan, untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Pagi harinya, aku baru sadar, kalau di lantai bawah, tepatnya di reading room, kaca cendela dan pintunya banyak yang pecah seperti kena lemparan batu. Bukan hanya itu saja, kaca-kaca yang biasanya untuk nempel pengumuman juga pecah.
Dari petugas di dorm aku mendapat kabar, kalau pelaku pengerusakan itu adalah orang yang sama dengan yang pernah menghebohkan unitku. Dan saat itu juga dia diurus polisi dan dikeluarkan dari asrama. Ihhhhhhhhhhhhh ngeri banget ya.
Hingga hari ini aku gak pernah tahu apa yang menjadikan cewek ini melakukan tindakan seperti itu. Tapi dari cerita beberapa temen, tekanan belajar sering kali membuat orang depresi dan melakukan tindakan konyol. Beberapa tahun lalu (menurut cerita temen), ada seorang mahasiswi Korea yang mati gantung diri di taman kampus, karena ketidak kuatannya menahan tekanan belajar yang luar biasa.
Belajar dari kasus ini, aku selalu mencoba menyeimbangkan pikiran dan hatiku. Dan aku sangat bersyukur mempunyai bekal agama (walaupun setipis kulit ari) yang bisa menjadi penyeimbang, penyejuk bagi pikiran dan hatiku.
Kejadian ini mengingatkan aku pada tragedi yang pernah aku alami di Hawaii. Walaupun tidak seextreme di Virginia, tapi tetep aja serem. Beberapa bulan lalu, sekitar jam 9 malam. Saat itu aku di kamar, dan Babah di kamar mandi. Tiba-tiba di kamar mandi di unitku ada suara perempuan teriak, kenceng banget. Sontak, aku dan beberapa temen yang ada di unit keluar mencari sumber suara. Kami tidak menemukan orang yang teriak tersebut. Cuman di dalam rest room ada orang. Dan kami semua yakin, kalau yang teriak itu adalah cewek yang ada dalam rest room. Untuk memastikan kondisi cewek ini, kami semua menunggunyakeluar dari kamar mandi.
Saat dia keluar (terus terang aku belum pernah lihat cewek ini), ibu dari temenku yang saat itu sedang berkunjung di Hawaii menanyakan kondisi cewek tersebut. Cewek yang kelihatannya peranakan CHina-America, malah marah-marah. Dia mengelak kalau dia yang teriak-teriak. Bahkan dia sempat beradu mulut dengan ibu temenku ini. Ampe kata "F..." sempat terlontar dari mulutnya. Setelah mencak-mencak marah tanpa orang tahu penyebabnya, dia langsung masuk kamar dan banting pintu.
Merasa enggak nyaman dengan kondisi ini, akhirnya aku telfon staf di dormitoryku untuk memberi tahukan kejadian tersebut. Jarak 10 menit, petugas dari dorm terdengar mengetuk pintu kamar cwek tersebut. Eh dia malah teriak-teriak dari dalam dan gak mau buka pintu. Petugas sudah merayunya untuk buka pintu, dia tetap ngotot gak mau buka pintu. Dia terus teriak-teriak sambil nendang-nendang tembok dan pintu. Adu mulut antara cewek tersebut dengan petugas tak terelakkan lagi. Namun setelah suasana berlangsung alot dan hebok selama sekitar 15 menit. Petugas ngalah dan meninggalkan dia. Dengan sebuah pesan agar besuk pagi cewek tersebut menemui kepala dorm. Dini harinya, sekitar pukul 1-2 am, cewek ini berulah lagi, dengan membanting-banting pintu kamar mandi dan pintu pembatas antar unit. Tapi lagi-lagi kami semua tidak mau ambil masalah dengan dia.
Setelah kejadian itu, aku tidak pernah lagi melihat cewek itu di unitku. I guess dia pindah ke unit lain, karena buktinya aku masih sering lihat dia di floor ku. Kalau aku melihat cewek ini seperti orang yang depresi banget. Dia selalu merokok, gak pernah tersenyum kalau ketemu orang, dan wajahnya itu lho, kayak blank.
Sekitar sebulan setelah kejadian heboh di unitku. Pada suatu mala, sekitar jam 2 dini hari, kami penghuni dorm HALE MANOA, terutama yang dilantai rendah, seperti aku di lantai 3 dikejutkan dengan suara kaca pecah. Dan suara itu berulang ulang. Saat itu aku tegang banget. Aku dan suamiku memutuskan untuk tidak keluar ruangan, untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Pagi harinya, aku baru sadar, kalau di lantai bawah, tepatnya di reading room, kaca cendela dan pintunya banyak yang pecah seperti kena lemparan batu. Bukan hanya itu saja, kaca-kaca yang biasanya untuk nempel pengumuman juga pecah.
Dari petugas di dorm aku mendapat kabar, kalau pelaku pengerusakan itu adalah orang yang sama dengan yang pernah menghebohkan unitku. Dan saat itu juga dia diurus polisi dan dikeluarkan dari asrama. Ihhhhhhhhhhhhh ngeri banget ya.
Hingga hari ini aku gak pernah tahu apa yang menjadikan cewek ini melakukan tindakan seperti itu. Tapi dari cerita beberapa temen, tekanan belajar sering kali membuat orang depresi dan melakukan tindakan konyol. Beberapa tahun lalu (menurut cerita temen), ada seorang mahasiswi Korea yang mati gantung diri di taman kampus, karena ketidak kuatannya menahan tekanan belajar yang luar biasa.
Belajar dari kasus ini, aku selalu mencoba menyeimbangkan pikiran dan hatiku. Dan aku sangat bersyukur mempunyai bekal agama (walaupun setipis kulit ari) yang bisa menjadi penyeimbang, penyejuk bagi pikiran dan hatiku.
3 Comments:
serem amat yak mama mirza critanya...
Ya Allah,smg kt smua sll diberi perlindungan Allah dari depresi yaaa..
emg sih,kuliah gt kalo ga kuat iman,ujung2nya bs stress...
tugas kita adalah USAHA*dlm hal ini belajar giat dan tekun*, masalah hasilnya bukan lagi urusan kita, karena Allah yg Maha berkenhendak...iya ga jeng?:)
Ya Allah,smg kt smua sll diberi perlindungan Allah dari depresi yaaa..
emg sih,kuliah gt kalo ga kuat iman,ujung2nya bs stress...
tugas kita adalah USAHA*dlm hal ini belajar giat dan tekun*, masalah hasilnya bukan lagi urusan kita, karena Allah yg Maha berkenhendak...iya ga jeng?:)
semoga ninik..yang jauh disana...tetep diberi kekuatan olehNya untuk menyelesaikan semua tugasnya dengan baik, sehat dan aman...sampai lulus dan cumlaude!! amiennnnn....
orang yang mempunyai kepribadian psikopat akan cenderung bertingkah seperti itu apabila mengalami depresi berat...
dan benar kata mba, kepribadian bisa "dihalusin" dengan menjaga keselarasan dan keharmonisan dengan Tuhan....