GOOD LUCK MY SISTER

Tuesday, April 08, 2008
 


Dia adek terkecilku, namanya Fahmidiah Hilda Maulidi. Kami biasa manggil Hilda, kadang dipanggil Hildut. Aku empat bersaudara, dan Hilda adalah yang terkecil. Dia baru lulus SD tahun lalu, dan langsung mondok di Tambakberas Jombang.

Semua sayang banget dengan dia, disamping karena emang paling kecil, dia juga anak yang cerdas dan dewasa. Sejak kelas 1 SD dia selalu rangking satu. Baru kelas 2 SD sudah wisuda khataman al-Quran. Daya ingatnya luar biasa. Makanya tidak berlebihan kalau Ibuku pengen banget dia hafalan al-Quran. Gayung bersambut, adekku pun juga ingin hafalan al_Quran, tapi dia pengen sekolahnya di Negeri. Jadilah dia milih untk melanjutkan di Tambakberas Jombang, karena di sana dia bisa menghafalkan al-Quran dan sekolah di MTsN.

Bulan Juli tahun lalu, dia berangkat ke pondok. Semua orang di rumah sedih, karena bagaimanapun dia yang selalu membuat isi rumah ceria. Tapi terlepas dari itu semua, kami semua ihlas dia menuntut ilmu jauh dari rumah. Dibanding aku dan dua adekku yang lain, dia memang paling kecil berangkat ke Pondoknya. Dulu aku dan dua adekku berangkat ke pondok setelah lulus SMP di rumah.

Untuk menghafal al-Quran perlu beberapa tahap. Tahap yang paling penting adalah membenarkan bacaan alQurannya, dengan cara mengaji al-Quran bil nadhor (membaca) dengan disimak langsung oleh Kyai/Ibu Nyai. Disamping itu juga mulai menghafal beberapa surat di al-Quran, seperti surat Yasin, al-Waqi'ah, Juz Amma, dan sebagainya. Normalnya butuh waktu satu tahun untuk melewati tahap tersebut, sebelum Kyai/Ibu Nyai memutuskan seorang santri bisa mulai menghafalkan alQuran.

Barusan abahku telfon, dia cerita kalau Hilda tadi pagi minta ditelfon. Ketika Ibu telfon, Hilda bilang "Ibu, wonten salam sangkeng Ibu Nyai Ida, tirose kulo saget mulai ngafalaken Quran malam Rabu niki (Ibu, ada salam dari Ibu Nyai IDa, katanya saya sudah bisa mulai menghafalkan Quran malam rabu ini." Hilda bilang begitu sambil nangis sesunggu'an, mendengar Hilda ngomong seperti itu, Ibuku juga langsung nangis. Ya Ibu mana sih yang tidak terharu dan bangga mendengar anaknya mau menghafalkan al-Quran. Akupun ketika mendengar cerita itu, juga nangis terharu. Ya Allah adekku kecil mungilku, yang sok jahil, yang sueneng nonton infotainment, ternyata mau menghafalkan Quran.

Mohon doa buat adekku, semoga dia diberi kemudahan menghafal al-Quran dan diberi kemudahan untuk mengamalkannya. Amin
Posted by Picasa
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 2:11 PM, |

4 Comments:

Insya Allah dimudahkan jalannya Hilda menjalani pendidikannya. duh terharu bacanya deh mbak!!

doain juga ya biar alifba juga bisa menghafal Al Qur'an kelak dewasanya.
  At 4:35 PM Anonymous Anonymous said:
wahh..senangnya ya bisa diberi kemudahan mengahafalkan al qur'an. insya allah bisa menjadi khafidzah yg taat. amin
Good luck buat adeknya deh ... moga2 tercapai keinginannya .. amin
  At 7:06 AM Blogger isma said:
aq blm prnh ketemu ya nico, sm adikmu yg ini. brarti di alamanah ya. sukses ya buat hilda. jd harapan smua anggota kluarga. amin.
aq cabut dr pkl sabtu lusa... cu.