Indahnya Bromo
Wednesday, July 25, 2007
Halo para blogger mania??? pa kabar, nih si Mamanya Kavin dan Mirza muncul lagi,Aku masih di Indonesia tercinta kok, seperti biasa aku harus ngungsi ke warnet hanya untuk chek email dan cuap-cuap hehhee... please harus angkat-angkat laptoplagi huhahahhaha.*ngilani.com*, ya gimana lagi lawong aku harus send beberapa tugas ke profesorku dan aku harus download beberapa materi plus daftar courses online, ya dari pada ribet... diangkatlah namanya laptop dari rumah ke warnet yang jaraknya 12 KM dengan kondisi jalan yang ampun deh... naik motor lagi hik..hik....
Oya, akhir Juni kemarin, tepatnya tanggal 25 Juni, aku plus adek-adekku dan abahku jalan-jalan ke Bromo. husss jangan diketawain, walaupun Bromo terletak satu province dengan aku, tapi SUMPEH ini pengalaman pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Bromo hehehe. Sebenernya dari dulu sih pengen ke Bromo tapi baru keturutan kemarin.
Berangkat dari rumah jam 9 malam, nyampek Bromo jam 2 malam. Itupun harus didahului insiden rusaknya mobil. Entah mesinnya yang terlalu panass, or adekku yang ceroboh enggak ngecek air di mobil, tiba-tiba mesin mobil mengeluarkan asap. Kontak kami semburat lari. Ini terjadi pas kita akan menuju puncak. Jadi pas waktu keluar wusssssssssssss dingiiinnnnn poooooolllll.
Untungnya pas berhenti itu di depan masjid, jadi deh mobil langsung diparkir, dan kami melanjutkan perjalnan dengan menyewa mobil besar. Nih gile banget sopirnya, asli gile poooll, lawong untuk menuju puncak jalanan tidak terlihat sama sekali karena tertutup kabut, tapi sopirnya tetep kenceng aja nyetir. Dengan kondisi jalan yang berbelok-belok dan kabut yang begitu tebal, mobil terus meliuk-liuk. Jantungku ampe dag-dig-dug gak karoan. Sumpeh aku ampe gak berani lihat depan, mulutkupun gak henti-hentinya berdoa.
Alhamdulillah setelah perjalanan menegangkan kami nyampek di puncak, yach.. dari sinilah kami akan menunggu matahari terbit. Dingiiiiiiiiiiiinnnn banget para hadirin. Aku aja yang terbiasa dingin di Hawaii, nyampek Bromo tetep aja terus merapatkan sweater dan syal. Yang menjengkelkan, saat dingin seperti itu aku kebelet
ke toilet. Aduhhhhhhhhhhh tersiksan banget bo!!!, baru kali ini aku merasakan istinja' pakai air es hehhehehe. Pop mie yang langsung kami makan dalam keadaan panas pun tidak mampu mengusir dingin.
Semakin mendekati fajar, semakin banyak rombongan yang datang, mulai orang-orang lokal Indonesia ampe bule-bule. Ya lumayan ketemu bule-bule dari eropa bisa cuap-cuap, lho bayangkan selama di Indo enggak pernah ngomong enggris bisa-bisa nyampek Hawaii aku gagap lagi ngomong hehehhe. Oya, bule-bule itu bilang kalau di Bromo enggak dingin tapi hanya Warm,ihhhh dasar... orang-orang yang hidupnya di salju, jadi dingin kayak gini masih dibilang hangat.
LOOK............. sinar kuning yang membentuk garis memanjang mulai nampak di ujung langit timur. SUBHANALLAH... MAHA BESAR ALLAH yang telah membuat alam ini begitu indah.
Waoooo, aku baru sadar setelah matahari mulai menerangi tempatku berdiri, eh ternyata di sebelah kananku berderet pegunungan yang ditengahnya menyempul asap dari kawah dan dipinggirnya terselimuti kabut. MASYAALLAH.... kabut-kabut itu seperti air laut yang bergelombang, bahkan turis disamping bilang kalau kabut-kabut itu bagaikan salju di pegunungan......
Puas menikmati pemandangan yang sangat amazing itu, kami beranjak meninggalkan puncak dingin ini dengan mengendarai mobil sewaan tersebut menuju kawah. Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya mulutku mumuji kekuasaan Allah yang amat luar biasa.
Sesampai di lapangan tempat menuju kawah, mobil yang aku tumpangi sudah dikerubutin tukang ojek kuda. Kan ceritanya untuk menuju ke kawah, kita harus berjalan sekitar 1 kilo dalam kondisi menanjak plus bau lirang yang bercampur bau kotaran kuda yang menyengat. Pertama turun dari mobil, kami semua sepakat untuk jalan kaki ke kawah. Pengiritan gitu lho.... eh ternyata ojek kudanya lebih pinter lagi, mereka terus membuntuti kami, karena mereka yakin kalau kami bakal kecapean di tengah jalan. Kami pun dengan pantang menyerah terus melangkah denga menutup hidup.
Eh bener saja, belum seperempat jalan, kami mulai sempoyongan, terlebih aku hehehhehe. Akhirnya nyerah deh ke tukang kuda. Kami naik kuda.... OHOIIIIIIII.... pengalaman pertama naik kuda, menegangkan, dan exciting banget hehehe. Wao... ternyata naik kuda belum akhir dari perjuangan, setelah naik kuda, untuk nyampek ke kawah, aku harus mendaki ratusan tangga... OH MY GOD..setapak demi setapak aku susuri jalan itu, eh aku kalah dengan abahku yang ternyata jalannya lebih cepat. Dengan segala kekuatan yang ada, akhirnya aku nyampek juga di atas. Mungkin karena kecapean aku sudah gak minat blas ngelihat kawah, adekku malah muntah-muntah yang satu lagi pusing. heleh amburadul. Karena situasi yang kacau, akhirnya kami segera turun.
Bromo memang menawarkan pesona yang sangat luar biasa, tapi kayaknya cukup sekali deh, capke bo!!!
Masih banyak cerita heboh lainnya.... To be continued ya hehehhehe