Women's Leadership Conference 2008

Monday, August 25, 2008


Esuk hari fall semester sudah akan mulai, sebelum berkutat dengan berbagai kesibukan kuliah, pengen sedikit ngelanjutin cerita di Busan, South Korea.

Menjadi bagian dari presenter di acara The Third Women's Leadership Conference (WLC) 2008 yang diadakan oleh Tomorrow People Organization adalah keberuntungan bagiku. Acara yang diadakan di kota Busan, yang merupakan kota di South Korea yang terkenal dengan keindahannya. Senang bisa mengikuti setengah hari tour dan bisa menikmati keelokan Hyanggyo, sebuah temple tua dengan ciri khas ukiran Korea yang kental. terus ke Bokcheon Museum. Dari museum yang bertempat di dataran tinggi ini, aku bisa belajar banyak hal tentang sejarah Korea. Sebuah temple yang terkenal juga menjadi salah satu tujuan tour kami, yakni Beomoesa Temple. Butuh extra tenaga untuk mencapai main buildingnya, karena tempatnya yang tinggi, dan berpencar-pencarnya buildingnya. This is a amazing temple.


Hyanggyo


Orang Korea ramah dan baik. Walaupun mereka (seperti halnya orang Indonesia) sangat terbatas dalam penguasaan bahasa enggris, tapi mereka sangat ramah. Kalau di Indonesia, orang-orang bule yang dikejar untuk dimintai foto bersama, tapi di Korea, aku yang jadi bule hehehe. Mungkin pakaianku yang nurut mereka unik, menjadikan mereka ingin mengabadikan fotoku. Ada cerita menarik soal foto, waktu itu aku sedang serius berdiskusi dengan seorang nara sumber dari Sweden, eh tanpa ba-bi-bu terlebih dahulu, seorang peserta dari Korea langsung mengapit tanganku dan membawaku ke stage. Aku sempat bingung, kok aku diculik gini, eh ternyata aku diajak foto. Walaupun "kurang" polite, tapi aku seneng juga kok. Bahkan ada seorang mahasiswi setempat yang nyamperin aku dan bilang "Can I ask you something?" aku jawab "I will be glad to answer". eh tahu tidak pertanyaanya apa ???, dia tanya "How old are you?" Oh My God....... aku sempat bengong karena kaget, tapi ya sudahlah aku jawab aja hehe. Dan dia hanya tanya itu saja ke aku, tanpa tanya namaku or lainnya.


Boemoesa Temple


Aku juga mendapatkan teman yang luar biasa baiknya, namanya Soon Young Park dan Soon Hee Roh (Alice). Dua orang ini yang nganterin aku muter-muter Busan untuk nyari Gingseng dan lihat-lihat kota Busan. Sebenernya hanya Alice yang bisa bahasa enggrish, tapi Young sangat baik, dia bahkan mentrakterku makan siang, naik cable car dan juga membelikanku sandal jepit. Thanks ya young.

Oya, ada yang menarik dari tradisi di Korea. Bagi orang korea, minum wine adalah merupakan tradisi, jadi wajar saja dimana-mana pasti ketemu namanya wine. Ada seorang teman yang bercerita kalau orang muda sedang minum wine dengan orang yang lebih tua or dengan gurunya, mereka tidak boleh meminum di depan orang tua, at least mereka harus menggeser punggungnya, agar ketika dia minum tidak kelihatan orang yang lebih tua. Pernah dalam suatu gathering aku menolak gelasku dikasih wine, tapi aku sempat dibilangin seorang temen, kalau di Korea menerima wine adalah kehormatan, walaupun kita tidak meminumnya. well akhirnya dikesempatan selanjutnya aku selalu mengangguk ketika gelasku dituangin wine, walaupun aku tidak pernah menyentuhnya.

Overall, I am missing Busan already
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 2:36 PM, |

0 Comments: