Rindu Kami Indonesia

Sunday, September 28, 2008
Memang benar adanya bila orang Indonesia 'sangat' sulit untuk bisa berpisah dengan tanah kelahirannya. Seberapa buruk kondisi kampung halaman, selalu bisa memaksa pulang.

Seperti sekarang ini, terkadang terbesit pertanyaan iseng dalam diriku, apa sih yang orang-orang cari di kampung halaman hingga mereka rela tersiksa dalam perjalanan?. Tidak tega rasanya melihat anak-anak kecil yang harus terjepit dan kepanasan dalam gerbong kereta, atau menyaksikan anak-anak yang terlihat kelelahan bersama orang tua mereka yang mudik dengan mengendarai sepeda motor.

Mungkin bagi orang luar Indonesia, fenomena mudi sulit sekali dipahami. Ini dapat dimengerti, kebanyak orang barat tidak terlalu dekat hubungannya dengan keluarga. Kemungkinan mereka hanya telfon sebulan sekali, bahkan ada yang menelfon cuman sekali setahun ketika Natal. Bandingkan dengan orang Indonesia, aku aja yang tinggalnya jauh dari Indonesia bisa sehari tiga kali berhubungan dengan keluargaku di Banyuwangi dan Madura.

Terlebih ketika waktu Idul Fitri. Merasakan suasana Idul fitri, menikmati hidangan khas Idul Fitri, berkumpul dengan keluarga, bertakbir bersama adalah aktivitas yang tidak mungkin bisa dibayar atau tergantikan dengan apapun juga. Aku yakin betul, orang Indonesia walaupun sudah hidup bertahun-tahun di luar negeri tetap merindukan suasana ini.

Idul Fitri ini akan menjadi lebaran ketigaku di Hawaii. Walaupun aku selalu bilang bahwa sekarang aku lebih kuat dari pada dua atau setahun lalu, tapi tetep saja tidak bisa dipungkiri hati kecilku. Keinginan untuk merayakan lebaran dengan keluarga, terutama dengan anak-anak bagaikan sebuah gelombang keras yang tidak dapat ditahan. Usaha merendam perasaan kangen ini sama kerasnya dengan terjangan perasaan itu sendiri.

Radio Indonesia sudah mulai memutar takbir, dan lantunan khas takbir Indonesia yang notabene tidak dimiliki oleh negara lain mampu membuatku terdiam, terpukur sejenak dan kemudian menangis. Dalam hati aku terus berdoa, semoga Allah masih memberi kesempatan bagiku untuk bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Tidak harus merana, kalaulah air mata bisa membawa terbang sedikit rasa rindu yang tak terperi akan kampung halaman, jangan pernah menahan air mata itu jatuh.

SELAMAT MUDIK KAWAN...
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 5:25 PM, |

0 Comments: