Long Day
Sunday, November 23, 2008
Kemarin malam aku baru beranjak tidur ketika waktu menunjukkan 12.30. Baru sekitar satu jam terlelap, ada telfon masuk. Dengan mata dan pikiran yang belum bener-bener connect, aku angkat telfon. ternyata itu telfon dari Mas Winahyu, yang mengabarkan kalau Yana mau melahirkan. Mereka berdua ini adalah sepasang suami istri yang asalnya dari malang. Memang sejak jauh-jauh hari aku sudah bilang kalau siap nemani dia melahirkan. Secara di US gitu lho, yang enggak ada saudara, terlebih anak mereka sudah dua (6 & 5 tahun). Jadi Mas Winahyu harus membagi perhatiannya.
Jadilah pukul 2.30 dini hari aku di jemput Mas Winahyu, setelah sebelumnya mengantarkan Yana ke Kapiolani Medical Centre. Untungnya RS ini tidak begitu jauh dari apartemenku. Setelah mengantarkanku ke RS, satu jam kemudian Mas Winahyu harus balek ke rumahnya lagi untuk menengok ke dua anak-anaknya. Ini yang membikin deg-degan, lawong dua anak kecil yang sedang tidur di tinggal di dalam rumah sendirian. Nih kalau ketahuan pemerintah US, bisa-bisa hak asuh mereka dicabut.
Ketika aku nyampek di RS, yana sudah mau dipindah ke delivery room (kamar bersalin). Masuk delivery room sempat membuat aku bengong. Lawaong ruangannya kayak di kamar RS kelas VIP di Indonesia. Dan yang membikin aku semakin terbengong-bengong, ternyata melahirkan di US itu complecated banget. Di perutnya Yana dipasangin alat yang langsung masuk ke komputer, nih fungsinya untuk memantau detak jantung bayi. Terus di tangan kanan Yana, dipasangin infus.
Ketika waktu melahirkan sudah semakin dekat ada petugas yang datang dan memasukkan sesuatu di punggung Yana. Jadi Yana suruh duduk sambil memeluk bantal, jadi posisinya agak merunduk. terus dipunggung Yana di kasih plastik memanjang sampe ke bawah, dan di plastik bagian bawah ada bolongannya. Nah di tempat bolongan ini yang tempatnya di dekat tulang ekor, Yana disuntik berkali-kali. Terus dimasukkin kayak selang ke punggungnya. Nah ini yang bikin aku langsung neg pengen muntah (dan emang aku sempat muntah sebentar). Aku gak bisa bayangin betapa sakitnya (walaupun nurut Yana sih enggak sakit). Terus dari selang itu dipasang dua selang bercabang, yang satu disambungin ke obat (kayak infus) dan satunya lagi di kasihkan ke Yana. Jadi setiap Yana kontraksi, dia langsung bisa mencet alat itu, dan obatnya akan turun dan masuk ke tubuh Yana. Jadi fungsinya obat tersebut untuk mengurangi rasa sakit, dan ada sedikit anestesinya, buktinya setelah dimasukkan obat tersebut, dari perut hingga kaki, Yana tidak merasakan apa-apa.
Sebenernya Yana sudah mau push aja, tapi sama bidannya tidak diperbolehkan, karena nunggu dokter yang sedang on the way ke RS. Dalam ruangan itu ada satu suster yang sejak awal memantau Yana, satu suster lagi yang akan mengurus babynya. terus ada satu bidan, dan satu dokter. Dengan waktu push yang tidak begitu lama, akhirnya baby perempuan lahir tepat pukul 6:06 am.
Duh Tuhan, this is my first experience nemani orang melahirkan. wes jangan tanya betapa perutku ikut mules-mules. Ikut enggak bernafas dan sebagainya. Terus aku tak henti-hentinya memuji Allah, ketika aku melihat dengan mata sendiri bagaimana bayi keluar dari Rahim. Allah benar-benar Maha besar telah membuat tubuh manusia sedemikian rupa, hingga mampu melahirkan dengan begitu sempurna.
Setelah bayi lahir, langsung di diselimutin dan di letakkan di dada ibunya, sambil di urus pusernya. Aku sempat di tawarin untuk memotong puser bayinya, tapi aku takut banget, jadi aku menolak, walaupun dokternya meyakinkanku kalau it's fine. Ketika bayinya diletakkan di dada Yana, aku langsung mengadzani dan mengiqomahi di kedua telinga bayi. Sempet blank juga ketika mau mengadzani, wes gak konsentrasi blas. Overall, alhamdulillah melahirkannya lancar dan bayinya sehat dan cute banget.
Dua jam setelah melahirkan, Yana dipindahkan ke ruangan perawatan. Mas Winahyu datang sebelum Yana dipindah ke ruang perawatan. Dia harus menunggu ke dua anaknya berangkat sekolah dulu sebelum balek ke RS. Jam 9.30, aku pamit mintak diatarkan pulang, karena Yana sudah mau tidur dan aku ada kelas jam 1.30 pm. Nyampek kamar, pengennya tidur sebentar sebelum masuk kelas, tapi tetep gak bisa. Akhirnya berangkat kelas sambil loyo pool.
Kelas yang biasanya selesai jam 4, molor hingga jam 5.30, karena kelas pindah ke rumah Jon. Yach jadi diskusi sambil menikmati pupus. Nih enaknya kuliah di US, nyante pool tapi tetep serius.
Malamnya habis isya'an aku langsung tumbang tidur. Jatah nulis papernya tidak tercapai, lawong badan wes loyo. hemmmm bener-bener long day
Jadilah pukul 2.30 dini hari aku di jemput Mas Winahyu, setelah sebelumnya mengantarkan Yana ke Kapiolani Medical Centre. Untungnya RS ini tidak begitu jauh dari apartemenku. Setelah mengantarkanku ke RS, satu jam kemudian Mas Winahyu harus balek ke rumahnya lagi untuk menengok ke dua anak-anaknya. Ini yang membikin deg-degan, lawong dua anak kecil yang sedang tidur di tinggal di dalam rumah sendirian. Nih kalau ketahuan pemerintah US, bisa-bisa hak asuh mereka dicabut.
Ketika aku nyampek di RS, yana sudah mau dipindah ke delivery room (kamar bersalin). Masuk delivery room sempat membuat aku bengong. Lawaong ruangannya kayak di kamar RS kelas VIP di Indonesia. Dan yang membikin aku semakin terbengong-bengong, ternyata melahirkan di US itu complecated banget. Di perutnya Yana dipasangin alat yang langsung masuk ke komputer, nih fungsinya untuk memantau detak jantung bayi. Terus di tangan kanan Yana, dipasangin infus.
Ketika waktu melahirkan sudah semakin dekat ada petugas yang datang dan memasukkan sesuatu di punggung Yana. Jadi Yana suruh duduk sambil memeluk bantal, jadi posisinya agak merunduk. terus dipunggung Yana di kasih plastik memanjang sampe ke bawah, dan di plastik bagian bawah ada bolongannya. Nah di tempat bolongan ini yang tempatnya di dekat tulang ekor, Yana disuntik berkali-kali. Terus dimasukkin kayak selang ke punggungnya. Nah ini yang bikin aku langsung neg pengen muntah (dan emang aku sempat muntah sebentar). Aku gak bisa bayangin betapa sakitnya (walaupun nurut Yana sih enggak sakit). Terus dari selang itu dipasang dua selang bercabang, yang satu disambungin ke obat (kayak infus) dan satunya lagi di kasihkan ke Yana. Jadi setiap Yana kontraksi, dia langsung bisa mencet alat itu, dan obatnya akan turun dan masuk ke tubuh Yana. Jadi fungsinya obat tersebut untuk mengurangi rasa sakit, dan ada sedikit anestesinya, buktinya setelah dimasukkan obat tersebut, dari perut hingga kaki, Yana tidak merasakan apa-apa.
Sebenernya Yana sudah mau push aja, tapi sama bidannya tidak diperbolehkan, karena nunggu dokter yang sedang on the way ke RS. Dalam ruangan itu ada satu suster yang sejak awal memantau Yana, satu suster lagi yang akan mengurus babynya. terus ada satu bidan, dan satu dokter. Dengan waktu push yang tidak begitu lama, akhirnya baby perempuan lahir tepat pukul 6:06 am.
Duh Tuhan, this is my first experience nemani orang melahirkan. wes jangan tanya betapa perutku ikut mules-mules. Ikut enggak bernafas dan sebagainya. Terus aku tak henti-hentinya memuji Allah, ketika aku melihat dengan mata sendiri bagaimana bayi keluar dari Rahim. Allah benar-benar Maha besar telah membuat tubuh manusia sedemikian rupa, hingga mampu melahirkan dengan begitu sempurna.
Setelah bayi lahir, langsung di diselimutin dan di letakkan di dada ibunya, sambil di urus pusernya. Aku sempat di tawarin untuk memotong puser bayinya, tapi aku takut banget, jadi aku menolak, walaupun dokternya meyakinkanku kalau it's fine. Ketika bayinya diletakkan di dada Yana, aku langsung mengadzani dan mengiqomahi di kedua telinga bayi. Sempet blank juga ketika mau mengadzani, wes gak konsentrasi blas. Overall, alhamdulillah melahirkannya lancar dan bayinya sehat dan cute banget.
Dua jam setelah melahirkan, Yana dipindahkan ke ruangan perawatan. Mas Winahyu datang sebelum Yana dipindah ke ruang perawatan. Dia harus menunggu ke dua anaknya berangkat sekolah dulu sebelum balek ke RS. Jam 9.30, aku pamit mintak diatarkan pulang, karena Yana sudah mau tidur dan aku ada kelas jam 1.30 pm. Nyampek kamar, pengennya tidur sebentar sebelum masuk kelas, tapi tetep gak bisa. Akhirnya berangkat kelas sambil loyo pool.
Kelas yang biasanya selesai jam 4, molor hingga jam 5.30, karena kelas pindah ke rumah Jon. Yach jadi diskusi sambil menikmati pupus. Nih enaknya kuliah di US, nyante pool tapi tetep serius.
Malamnya habis isya'an aku langsung tumbang tidur. Jatah nulis papernya tidak tercapai, lawong badan wes loyo. hemmmm bener-bener long day
6 Comments:
« back home
Post a Commentwaduh pengen jga kuliah ndek us kha kha kha
wah pengalaman yang tak terlupakan ya jeng, nemenin teman melahirkan. Insya Allah ibu dan bayinya sehat.
salam kenal...
Itu enaknya melahirkan di US, kamarnya emang kayak VIP soalnya wanita hamil dan melahirkan disini di utamakan banget.
Selang ditulang belakang itu, obat Epidural namanya, dan nggak sakit kok, keliatannya aja seram.
Tapi itu yang bikin aku senang aja melahirkan sampai 3 kali ..hehehe
kapan ngalamin sendiri? ..menyenangkan kok..percaya deh
Itu enaknya melahirkan di US, kamarnya emang kayak VIP soalnya wanita hamil dan melahirkan disini di utamakan banget.
Selang ditulang belakang itu, obat Epidural namanya, dan nggak sakit kok, keliatannya aja seram.
Tapi itu yang bikin aku senang aja melahirkan sampai 3 kali ..hehehe
kapan ngalamin sendiri? ..menyenangkan kok..percaya deh
Hehehe, mbk Holly jangan dikomporin donk mommy yg satu ini, ntar klo beneran bisa bisa ketambahan PR *ngurus baby* hihihi...Padahal kan lg sibuk sekolah :)
Ndah... ayuk sekolah di Hawaii.. aku tunggu ya
Mbak Holly, bener tuh kata Lala, entar tambah pusingg aku kalau hamil lagi hehehe
Mbak Holly, bener tuh kata Lala, entar tambah pusingg aku kalau hamil lagi hehehe
ceritanya asyik untuk dicerna