Ayat-Ayat Cinta Dalam Kritik

Saturday, September 06, 2008

Aku sudah pernah nonton film AAC berkali-kali, semalam film ini di putar di Korean Studies Centre, yang mengadakan adalah program Southeast Asia Department. Sebenernya muales nonton, cuman Babah belum pernah nonton dan minta ditemani, ya udah wes aku nonton, sambil bawa minum dan beberapa buah untuk buka puasa.

Ada sekitar 50-an orang yang nonton, kebanyakan dari mereka adalah student-student yang konsentrasi di bidang Indonesia, salah satunya si Bule gila satu ini, Lance. Selain pinter bahasa Indonesai, dan focus penelitiannya tentang suku Bajo di SUlawesi, dia juga penggila masakan Indonesia. Kata teman-teman, Si Lance ini orang Indonesia yang kebetulan lahir di US,hehhe.

Setelah nonton, aku, Babah dan Lance berdiskusi. Kata Lance, nih film membingungkan, apasih pesan yang akan dikirimkan, kok kayaknya pesan yang di awal film dan di akhir film berbeda. Kemudian sambil berjalan pulang menuju Dormitory, Lance mengkritisi film yang menghebohkan ini. Dia bilang, "ketika di awal film, aku pikir film ini bagus banget, yakni menceritakan tentang hubungan orang Islam yang sholeh dan orang Kristen yang baik. Tapi ketika masuk akhir-akhir, kok jadi tentang Poligami?".

Lance juga mengaku bingung kenapa sih setiap kali tokoh Maria mengeluarkan darah dari hidungnya pasti jatuhnya di tangan kirinya yang ada tato salibnya?, apa maksudnya?. Apakah itu sebagai symbol bahwa Maria akan menghapus tanda salib tersebut? Atau sebagai sinyal kalau Maria akan convert to Islam?.Jadi pesan yang hendak dibawa oleh film ini tumpang tindih dan tidak jelas.

Sempat pula dipertanyakan oleh Lance tentang bagaimana reaksi orang Kristen terhadap film ini. Sejauh sepengetahuanku sepertinya film ini tidak menuai protes apa-apa dari orang Kristen. aku tidak tahu, apakah karena orang Kristen Indonesia tidak berani berkomentar? atau karena mereka tidak mempermasalahkan hal tersebut? atau bahkan karena mereka tidak pernah menonton film ini?.

Walaupun aku udah nonton film ini lebih dari satu kali, tapi terus terang aku tidak pernah berpikir sejauh itu, mungkin setting pikiranku sebagai orang Islam dan Indonesia berbeda dengan cara melihat dari seorang Lance yang America terhadap film ini. Aku jadi ingat komentar seorang kawan di Indonesia setelah melihat film ini "Akhirnya si Maria masuk Islam juga ya, alhamdulillah." Ini tentu berbeda dengan Lance yang berkomentar, "Kalau aku jadi sutradaranya, aku tetep biarkan Maria itu sebagai Kristen Coptic, biar di situ terlihat keharmonisan hubungan Islam dan Kristen, dan aku pikir ini akan menjadi gambaran yang bagus bahwa Islam itu sebenernya benar-benar agama yang peace."

Lalu bagaimana dengan pendapat anda sendiri? salam
 
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 3:24 AM, |

6 Comments:

hmmmmmm... aku cuma baca novelnya tapi tidak pernah dan keiknya gak terlalu minat buat liat film-nya. karena dari pengalaman yg udah udah, sebuah film jika diambil dari sebuah novel pasti melenceng jauh dari alur cerita dan pesan yg disampaikan berbeda dari novel.

jadi tidak mau merusak imajinasi dan alur cerita yg sudah terbentuk saat membaca novelnya.

hal ini berlaku juga saat membaca serial Harry Potter, aku juga gak tertarik buat liat filmnya.

mungkin akan berbeda kesan jika terlebih dahulu melihat film baru kemudian membaca novelnya. sehingga akan jelas "pesan" yang akan disampaikan dan memperjelas "alur cerita" yang sebenarnya.

tidak salah juga kata 'lance' kok ujung-ujungnya adalah "poligami"
  At 8:40 AM Anonymous Anonymous said:
Aku udah pernah nonton juga, memang heboh banget film ini.. Secara setelah lama perfilman Indonesia mati suri.. Jadi seperti moment kebangkitan gituh

Kalo aku maklum ajah orang kritik ttg film ini, la wong beda kepala beda isinya ya kan.. Film Amerika juga banyak yang ending or alurnya gak nyambung, cuma terhipnotis aktor/aktrisnya yang ganteng/seksi jadi nontonnya asyik2 aja..

Intinya nonton film itu kan lebih ke entertainment.. Nah, produser/sutradara juga punya trik gimana supaya film yg dibuat menarik, laku, critanya bagus, durasi 2jam.. Nah, kalo udah jadi kek gituh ya terima aja.. Soalnya lebih mudah mengkritik hasil kerjaan orang kan, memulai itu yang susah.. Lah, yang bikin film tandingan or ngekor judul kek film AAC ini juga banyak, tp gak laris tuh

Nah kalo gak puas juga.. Bikin sndiri ajah, siapa tau banyak yg suka.. Siapa tau lho.. hehehe
wah setuju dgn jeng yossy..

menurutku sih emang bagusan novelnya kemana-mana karena di novel lebih jelas, lebih rinci..buat org yg blm pernah baca tu novel pasti juga bgg kalo nonton filmnya langsung soalnya alurnya terlalu cepat dan terpotong-potong..(sutradaranya sendiri bilang harusnya tu film sampai 5 jam, tp harus dijadikan 2 jam)..dan buat org yg udah baca novelnya pasti sdh tau dgn jelas ceritanya..jadi menurutku harus baca novel dan liat filmnya juga, hehehe

kalo masalah darah yg jatuh ke tanda salib, aku juga gak sejauh itu mikirnya, mungkin si sutradara cm pgn ngliatin kalo maria itu juga seorang pemeluk agam yg kuat..mngkn si sutradara jg gak punya pikiran sejauh temenmu itu nik...mungkin lohhh, hehehehe..

kembali lagi dengan pendapat yossy yg bilang, beda kepala beda isi..tentu masing2 juga beda penafsiran...

nek aku sih tetep seneng dengan novel maupun filmnya..
aku sih baru sekali nonton film itu .. jujur buat aku film itu gak seheboh spt yg aku kira ...
tapi emang aku setuju ama Lance .. gak papa kan beda pendapat ..
  At 9:15 AM Anonymous Anonymous said:
mmmm...kalo lihat film-nya sih barangkali ada kesan menonjolkan poligami (biar seru kali... :D )
But..jika baca novelnya pasti tidak akan ada terjadi persepsi seperti itu.
Hanung (sutradaranya) emang pernah bilang bahwa ada beberapa adegan yg sengaja dibuat dalam film padahal di novelnya gak ada.
Sebenarnya yg heboh banget itu novelnya...trus pembaca novel tertarik untuk melihat visualisasinya....plus promosi yg bagus ....plus dah lama dunia film indonesia mati suri....
hey.... aku alan, anak sulawesi yang pernah nganterin lance di perkampungan lemo bajo.... waktu itu aku masih sma....

gimana kbar lance skarang??
punya email / facebook dia g?
contact me at alandbatara@gmail.com