TARI KECAK
Friday, January 19, 2007
I Nyoman Sedana, nama yang sudah sangat terkenal di jagat kesenian, dia sudah malang melintang di dunia kesenian ini sejak masih di high school. TAPI, yang menyedihkan aku tidak mengenalnya walaupun sekedar namanya. Mungkin karena aku tidak pernah interested in kesenian, jadi aku gak care deangan semua. Yang jelas di Hawaii inilah aku mulai merasakan kestupidanku karena aku tidak mengenal Indonesia dengan baik, mulai dari histori Indonesia, kesenian dan kebudayaan Indonesia. Bisa jadi ini karena aku hidup dan dibesarkan di pesantren yang tidak pernah bersentuhan dengan dunia seperti. By the way, sekarang ini aku mulai belajar "menyentuh" Indonesia dengan lebih dalam lagi.
I Nyoman Sedana, datang ke Hawaii untuk mengikuti internasional seminar. Tokoh yang menghabiskan 8 tahun tinggal di US guna menyelesaikan master dan doctoralnya adalah ahli kesenian Bali. Dia mampu membawakan banyak tarian Bali, dia juga seorang dalang dan penari topeng.
Tanggal 16 Januari lalu, Southeast Asia mengundangnya untuk memberikan presentasi di UH tempatnya di gedung Korean studies. Bapak 3 anak ini memaparkan tentang essensi dari tarian dan wayang. Dia mengexplore bagaimana kesenian itu terkait erat dengan Bhakti yakni hubungan manusia dengan pencipta, Dharma yang merupakan relationship manusia dengan sesamanya, dan juga element penting lainnya yakni Ahimsa yang merupakan responsibily manusia kepada orang-orang yang berada di bawah. Dan core dari semua titik itu adalah Satia.
Pada kesempatan itu Pak Nyoman juga menceritakan bahwa tarian Bali telah terpatten menjadi dua gerakan yakni kesamaan dua sisi antara kanan dan kiri. Tapi akhir-akhir ini pada creator tari telah mulai memasukkan unsur post modernisme dalam tarian. Maksudnya mereka bukan hanya menari dari dua sisi kanan dan kiri saja, tapi mengkombinasikannya dari tengah juga dan itu pada dasarnya sudah keluar dari pakem.
Keesokan harinya Pak Nyoman kembali tampil, tapi kali ini bukan presentasi tapi membawakan wayang, jadi dia mendalang. SUMPEH, ini pertama kalinya aku melihat wayang, dan ternyata aku enjoy. Disamping bahasa yang dipakai adalah bahasa enggris, pak Nyoman juga membawakan cerita wayang itu menjadi menarik karena menyelipkan banyak guyonan dan situasi yang sedang ngetren saat ini, mulai nyentil kebijakan Bush di Irak hingga gambaran kondisi student yang selalu dihantui oleh banyak tugas, semuanya terkumpul dalam alur wayang yang apik dan menarik.
Sorenyanya Permias Hawaii khusus mengundang pak Nyoman untuk melatih sedikit dasar-dasar tari kecak. Karena saat itu banyak temen yang punya kelas, akhirnya aku pun yang niat awalnya hanya melihat latihan jadi ikut-ikutan berlatih. ASLI aku sebenernrya geli, aku gak bayangin aja kalau orang rumah ngelihat aku pencilaan menari kecak hehhe, Tapi lagi-lagi rasa bangga sebagai bangsa Indonesia dan aji mumpung maksudnya mumpung jauh dari rumah terus menyemangatiku untuk berlatih. Walaupun latihan hanya sekitar satu setengah jam, tapi paling tidak kami sudah ngerti dasar tari kecak. Dan temenku Sapril sudah merekam latihan itu, jadi bisa buat pedoman kalau mau latihan mendatang. Acara sore itu kita akhiri dengan makan Pizza bareng hemmmmm enaknya.
Bisa-bisa pulang dari Hawaii aku bukan hanya menggondol titel MA, tapi juga titel Koreografer dan juga koki hehhehe.
INDONESIAKU I LOVE YOU AND I MISS YOU SO MUCH
I Nyoman Sedana, datang ke Hawaii untuk mengikuti internasional seminar. Tokoh yang menghabiskan 8 tahun tinggal di US guna menyelesaikan master dan doctoralnya adalah ahli kesenian Bali. Dia mampu membawakan banyak tarian Bali, dia juga seorang dalang dan penari topeng.
Tanggal 16 Januari lalu, Southeast Asia mengundangnya untuk memberikan presentasi di UH tempatnya di gedung Korean studies. Bapak 3 anak ini memaparkan tentang essensi dari tarian dan wayang. Dia mengexplore bagaimana kesenian itu terkait erat dengan Bhakti yakni hubungan manusia dengan pencipta, Dharma yang merupakan relationship manusia dengan sesamanya, dan juga element penting lainnya yakni Ahimsa yang merupakan responsibily manusia kepada orang-orang yang berada di bawah. Dan core dari semua titik itu adalah Satia.
Pada kesempatan itu Pak Nyoman juga menceritakan bahwa tarian Bali telah terpatten menjadi dua gerakan yakni kesamaan dua sisi antara kanan dan kiri. Tapi akhir-akhir ini pada creator tari telah mulai memasukkan unsur post modernisme dalam tarian. Maksudnya mereka bukan hanya menari dari dua sisi kanan dan kiri saja, tapi mengkombinasikannya dari tengah juga dan itu pada dasarnya sudah keluar dari pakem.
Keesokan harinya Pak Nyoman kembali tampil, tapi kali ini bukan presentasi tapi membawakan wayang, jadi dia mendalang. SUMPEH, ini pertama kalinya aku melihat wayang, dan ternyata aku enjoy. Disamping bahasa yang dipakai adalah bahasa enggris, pak Nyoman juga membawakan cerita wayang itu menjadi menarik karena menyelipkan banyak guyonan dan situasi yang sedang ngetren saat ini, mulai nyentil kebijakan Bush di Irak hingga gambaran kondisi student yang selalu dihantui oleh banyak tugas, semuanya terkumpul dalam alur wayang yang apik dan menarik.
Sorenyanya Permias Hawaii khusus mengundang pak Nyoman untuk melatih sedikit dasar-dasar tari kecak. Karena saat itu banyak temen yang punya kelas, akhirnya aku pun yang niat awalnya hanya melihat latihan jadi ikut-ikutan berlatih. ASLI aku sebenernrya geli, aku gak bayangin aja kalau orang rumah ngelihat aku pencilaan menari kecak hehhe, Tapi lagi-lagi rasa bangga sebagai bangsa Indonesia dan aji mumpung maksudnya mumpung jauh dari rumah terus menyemangatiku untuk berlatih. Walaupun latihan hanya sekitar satu setengah jam, tapi paling tidak kami sudah ngerti dasar tari kecak. Dan temenku Sapril sudah merekam latihan itu, jadi bisa buat pedoman kalau mau latihan mendatang. Acara sore itu kita akhiri dengan makan Pizza bareng hemmmmm enaknya.
Bisa-bisa pulang dari Hawaii aku bukan hanya menggondol titel MA, tapi juga titel Koreografer dan juga koki hehhehe.
INDONESIAKU I LOVE YOU AND I MISS YOU SO MUCH
Labels: BALI
0 Comments:
« back home
Post a Comment