Gilanya Packing 1
Wednesday, May 07, 2008
Dear Ohana, tulisan ini aku tulis ketika aku sudah di Taoyuan Hotel, Taipe. Seperti biasa kalau naik pesawat CI, pasti nginep one night di sini.
Baru kemarin aku merasakan gilanya packing. Aku itu tipe orang yang selalu melakukan sesuatu dengan terencana *ceileee*, Biasanya seminggu sebelum pulang aku sudah packing, karena aku paling anti packing mendadak. Malam sebelum berangkat pulang biasanya aku buat istirahat, jadi selama perjalanan enggak capek banget.
BUT kemarin sebelum berangkat aku benar-benar gak sempat packing. Paper terahirku selesai dua malam sebelum berangkat, itupun minggu malam seninnya masih harus sibuk bikin powerpoint, karena senin afternoon masih harus presentasi. Padahal selasa jam 7 udah harus bernagkat ke bandara.
Karena Babah akan tinggal di Hawaii, jadi aku pikir aku tidak perlu packing terlalu ngoyo, lagi pula sebulan lalu aku sudah beli tas besar dan kayaknya kuat banget. Melihat barang yang aku bawa dan ukuran koper baruku, kayaknya tidak akan bermasalah deh. Mostly barang yang aku bawa adalah buku anak-anak untuk perpustakaanku, yang merupakan hasil sumbangan beberapa teman.
Senin malam, aku mulai packing. semua buku dan 4 box coklat untuk oleh-oleh keluarga plus beberapa titipan adek2ku sudah masuk semua ke koper baruku. Tinggal baju-bajuku aku letakkan ke koper yang lebih kecil. Setelah semua ready, baru deh aku pinjam timbangan ke teman. WHATTTTTTTTTTT, beratnya koper baruku 120 pounds or 60 kg. Padahal CI per suitcasenya cuman 70 ponds. Untuk make sure berapa berata yang diperbolehkan, aku coba telfon ke teman, WHATTTTT ternyata sejak 2/3 bulan lalu, beratnya dikurangai jadi 50 pounds. AMPUNNNNNNNNNNNN...
Berbagai cara sudah aku coba. Bongkar tas lama yang sudah uelekkkk, dan memindahkan semua buku di tas tersebut, terus mengurangi 2 box coklat, eh ketika ditimbang lagi, beratnya masih 70. Weleh stressku yang menyebabkan pengen uring-uringan langsung kambuh. Terus semua barang di tas yang baru dicoba pindahkan semua ke tas tua yang satunya lagi. Ketika ditimbang ternyat beratnya masih 40. Wah jangan..jangan... bener saja, lawong dalam keadaan kosong aja tas baru itu beratnya sudah 20 pounds lebih. CIALANNNNNNNNNN....
Akhirnya diputuskan akan membawa 2 tas buntut, tapi tetep aja masih banyak buku-buku yang tida masuk, dan dua box coklat masak ditinggalkan sih????. Kondisi otakku yang sudah dipush selama beberapa minggu, dan kondisi badan yang sudah suangat capek, membuat aku benar-benar enggak bisa nahan diri untuk nangis....
Karena aku 'ngambek' sampe ketiduran, akhirnya Babah ubrek-ubrek sendiri nata semua....lanjut
Baru kemarin aku merasakan gilanya packing. Aku itu tipe orang yang selalu melakukan sesuatu dengan terencana *ceileee*, Biasanya seminggu sebelum pulang aku sudah packing, karena aku paling anti packing mendadak. Malam sebelum berangkat pulang biasanya aku buat istirahat, jadi selama perjalanan enggak capek banget.
BUT kemarin sebelum berangkat aku benar-benar gak sempat packing. Paper terahirku selesai dua malam sebelum berangkat, itupun minggu malam seninnya masih harus sibuk bikin powerpoint, karena senin afternoon masih harus presentasi. Padahal selasa jam 7 udah harus bernagkat ke bandara.
Karena Babah akan tinggal di Hawaii, jadi aku pikir aku tidak perlu packing terlalu ngoyo, lagi pula sebulan lalu aku sudah beli tas besar dan kayaknya kuat banget. Melihat barang yang aku bawa dan ukuran koper baruku, kayaknya tidak akan bermasalah deh. Mostly barang yang aku bawa adalah buku anak-anak untuk perpustakaanku, yang merupakan hasil sumbangan beberapa teman.
Senin malam, aku mulai packing. semua buku dan 4 box coklat untuk oleh-oleh keluarga plus beberapa titipan adek2ku sudah masuk semua ke koper baruku. Tinggal baju-bajuku aku letakkan ke koper yang lebih kecil. Setelah semua ready, baru deh aku pinjam timbangan ke teman. WHATTTTTTTTTTT, beratnya koper baruku 120 pounds or 60 kg. Padahal CI per suitcasenya cuman 70 ponds. Untuk make sure berapa berata yang diperbolehkan, aku coba telfon ke teman, WHATTTTT ternyata sejak 2/3 bulan lalu, beratnya dikurangai jadi 50 pounds. AMPUNNNNNNNNNNNN...
Berbagai cara sudah aku coba. Bongkar tas lama yang sudah uelekkkk, dan memindahkan semua buku di tas tersebut, terus mengurangi 2 box coklat, eh ketika ditimbang lagi, beratnya masih 70. Weleh stressku yang menyebabkan pengen uring-uringan langsung kambuh. Terus semua barang di tas yang baru dicoba pindahkan semua ke tas tua yang satunya lagi. Ketika ditimbang ternyat beratnya masih 40. Wah jangan..jangan... bener saja, lawong dalam keadaan kosong aja tas baru itu beratnya sudah 20 pounds lebih. CIALANNNNNNNNNN....
Akhirnya diputuskan akan membawa 2 tas buntut, tapi tetep aja masih banyak buku-buku yang tida masuk, dan dua box coklat masak ditinggalkan sih????. Kondisi otakku yang sudah dipush selama beberapa minggu, dan kondisi badan yang sudah suangat capek, membuat aku benar-benar enggak bisa nahan diri untuk nangis....
Karena aku 'ngambek' sampe ketiduran, akhirnya Babah ubrek-ubrek sendiri nata semua....lanjut
0 Comments:
« back home
Post a Comment