Hari ini aku mendengar cerita seorang kawan yang tergoncang kehidupannya hanya gara-gara belinggu cinta masa lalunya. Dia harus kehilangan dua pendamping hidupnya, dia harus berpisah dengan anak semata wayangnya, bahkan sekarang orang menjulukinya "si A yang Stress", malah ada yang manggil "Oh si A yang agak gila itu ya?".

Cinta macam apa ini? kenapa orang begitu terkungkung dengan perangkap cinta masa kecilnya?

Tentu sulit dipercaya bila seseorang masih menyimpan barang-barang kenangan masa lalunya dari sebuah "cinta" yang pelakunya sendiri dulu belum tentu sudah bisa mendefinisikan apakah arti sebuah "cinta". Lalu bagaimana bisa dia masih terus merantai kakinya untuk cinta masa lalu ?

Orang bilang Cinta Monyet itu hanya bagian lelucon masa muda. Bukan tidak perlu dikenang sih, tapi tidak perlu menjadi penghalang untuk masa depan. Tapi apakah Cinta Monyet itu adalah Cinta Sejati? hemm, bisa jadi iya, bisa jadi tidak. Tapi bukankah jaman kita masih teenager kita tidak pernah tahu what is Cinta Sejati?

Ah.....terlalu banyak pertanyaan yang sulit dijawab.

Apakah Cinta itu sebuah keindahan atau mungkin malah bom yang bisa membunuh? Tentu semuanya ada di tangan kita apakah kita akan kalah atau menang dihadapan CINTA.

Maafkan Cinta

Ibarat orang yang akan melahirkan, sebenernya aku kurang sekali PUSH saja sudah bisa selesai semua tugas sekolah, Tapi kok rasane udah gak punya energi lagi untuk push ya??

Apa perlu operasi cesar ya?? hehhee, tapi prosedurnya sebelum operasi cesar harus di vacum dulu kan??

*sambil mikir, gimana ya cara vacum atau operasi cesar untuk tugas kuliah* wekekekekekek Wes talah bener-bener wes eror

Ayo...semangat... kuliah tinggal 3 bulan aja kok males-malesan gini

"Mama Dedek Bisa nyanyi, persahabatan bagai kepompong melubah ulat menjadi kupu-kupu. Telus nyanyi kucingku telu ya ma. Kucingku telu kabeh lemu-lemu seng siji abang seng loro klawu meong-meong tak pakani lontong. Telussss nyanyi apa lagi ya???......emmm nyanyi naik kereta api ya.. eh emoh ah dedek gak seneng nyanyi itu. Udah ya ma, nyanyinya besuk lagi" tutttttttttttttt telfon ditutup

Percakapan di lain waktu

Dedek: Mama, tadi di sekolah dedek, ada temennya dedek yang nakal, masak njotos dedek, sama dedek dibales di jotos, eh anaknya itu nangis lho ma

Mama : *tuing..tuing* APA? jotosan??, Ya Allah anak pinter, enggak boleh jotosan gitu

Dedek: Lho kata pak'e kalau ada temennya yang nakalin dedek, dedek boleh mbales jotos

Tambah kembut-kembut kepala Mamanya

Mama: Sayang, anak pinter enggak boleh jotos, kalau ada temennya yang nakalan, dedek harus bilangin, kalau enggak gitu dibilangin aja ke bu guru. Kasihan temennya kalau di jotos, kan sakit nanti. Dedek kalau dijotos sakit jugakan??

Dedek: Enggak tuh ma, dedek kalau dijotos enggak sakit, kan dedek kuat *wadawwwwwww dubrakkkkkkkkk*

Kemarahan Mama pindah ke Pak'e

Mama: Pak, mbok jangan diajari jotos tho dedek, kalau ada masalah, diajari menyelesaikan masalah dengan baik, masak disuruh jotosan sih? *wes ke umbun-umbun nih ngomongnya*

Bapak: Sepuntene Mama. Dulu itu ceritanya waktu pertama sekolah saya dapat laporan dari Bu guru, katanya dedek sering nangis di kelas, Ketika saya tanya, katanya sering ditukari sama teman-temannya, makanya saya bilang kalau ditukari yo dibalas tho, masak cuman nangis. Itu tapi sudah dulu ma, saya sudah berusaha meralatnya, tapi dedek masih tetap saja, nanti saya coba dengan cara lain. Sekali lagi maaf ya ma.

Perbincangan di lain waktu

Dedek: Mama, dedek sekarang enggak seneng tukaran sama temannya dedek. Kata Pak'e kalau ada anak tukarang nanti dilaporkan ke pak polisi.

Mama: Huahhahahaha...Good boy.

Ya beginilah resiko anak enggak diawasi sendiri langsung, banyak hal yang tidak sesuai dengan cara penagjaran kita, mangkanya no negotiation lagi deh untuk cepet pulang. PULANGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG

MErasa pada ujung dunia....stress yang berlarut, badan yang rontok berlarut..so????
Ya gak update blog....
Ya jadi males nulis...
Ya sorry deh.....

Sudah beberapa hari ini badanku gak nyaman banget. Hawaii hari-hari ini dingiiiinn banget, kalau malam butuh pake kaos kaki, sweater plus blanket yang bertumpuk-tumpuk. Keluar dorm adalah aktivitas yang paling aku hindari.

Selama berhari-hari aku udah deg-degan pool, karena takut alergiku kambuh secara sejak lama aku punya alergi dingin. Sedikit aja kena dingin langsung flu, dan biasanya akan diikuti dengan batuk, dan kalau engak sembuh-sembuh alamat akan kemana-mana sakitnya. Mangkanya selama musim dingin, aku gak pernah lepas dari sweater dan kaos kaki. Pernah habis flu 3 hari dan sudah agak mendingan aku keluar ke library untuk ngambil request book. Jarak dormku dengan library dekat banget, cuman sebelum masuk library ketemu mas Lance Nolde dan Annie, so ngobrollah kita bertiga agak lama. ternyata di luar selama beberapa waktu aja sudah mampu membuat fluku kambuh lagi hiks...hiks...

Hari ini, aku gak kemana-mana, hanya menghabiskan dalam kamar, baca paper seng lumayan berat materinya sambil melungker di bed, badan gak nyaman blas, panas dingin gak karoan.

Dalam kondisi seperti ini kayaknya paling enak kalau telfon-telfon orang rumah. Akhirnya bangkit juga dan buka Skype, telfon pertama ke anak-anak, eh ternyata pada dolan semua secara hari minggu. Akhirnya ngobrol lama dengan abah, cerita masalah ramenya politik di banyuwangi.

Habis itu telfon Kak Mukhlisin (kakaknya Babah), Subhanallah ternyata ada kabar gembira kalau Kakak Mukhlisin baru saja lulus dengan promosi Doctoralnya. Alhamdulillah, akhirnya selesai juga, setelah 14 tahun menempuh program doctor. Kesibukan sebagai pengasuh pesantren dan aktivitas social lainnya menjadikan Kak Mukhlisin yang tinggal di Kraksaan, Probolinggo tidak segera menyelesaikan kuliahnya. Selamat ya Kak, semoga sukses selalu.

Terus perjalanan telfon menelfon berpindah ke Kak Suadi (Kakak Babah juga) yang tinggal di Serang. Alhamdulillah kabar baik lagi aku dapat, ternyata kemarin istrinya baru melahirkan anak pertamanya dengan operasi cesar. Baby perempuan yang sehat dengan berat 3.2 kg. Selamat ya kak

Ah hari ini banyak hal yang membikin aku bahagia dan banyak bersyukur.