Indonesian Movie
Friday, October 27, 2006
Huss...
Semalam film BERBAGI SUAMI (love For Share) diputar di Hawaii International Film Festival (HIFF). Nia Dinarta (Sutradara) dan Jajang C. Nur (Pemain) juga datang. Wah bangga banget ketika melihat antusias penonton yang membludak, ampe ada yang rela duduk di lantai dan ada juga yang sangat kecewa karena gak kebagian tiket. Beruntunglah kami Indonesian Students mendapat tiket gratis, walaupun harus lobi sana-sini hehehe, pokoknya kalau urusan gratisan emang orang Indonesia punya deh.
Aku sempat khawatir tidak bisa ngelihat, walaupun tiket sudah ada di tangan, tapi hari itu juga aku harus take GRE test. Temen-temen Indonesia yang satu apartemen denganku akan berangkat jam 3:30/4:00 PM. Ada indonesianist, namanya Anthony dan Lance yang menyediakan van untuk ngangkut kami. Padahal GRE test baru akan dimulai jam 12:30 dan memakan waktu four hours. Wes aku gelisah banget, dan terus memutar otak, gimana caranya bisa tetep nonton, apalagi aku gak ngerti tempatnya plus jalur bus untuk ke sana. Beruntunglah saat aku konfirmasikan ke tempat test, aku bisa mulai test lebih awal yakni jam 11:45. dan aku avoid semua tawaran waktu untuk istirahat. Akhirnya aku bisa menyelesaikan test pada jam 3 tepat. Huss... jangan tanya scorenya ya hehehe, kalian tentu bisa membayangkan sendiri berapa score yang aku dapat kalau 90% soal yang diberikan adalah Mathematika hahhaha. Tapi keseluruhan score belum aku terima, karena mereka butuh waktu untuk menganalisis writingku. Dengan berlari-lari aku pulang ke Dorm, berharap aku belum ketinggalan rombongan. Fortunately, mereka belum ngumpul. Akhirnya aku masih bisa balek ke kamar dan sholat.
Di bioskop aku duduk dekat dua profesor hebat. Satu Prof. Barbara Andaya yang sangat indonesia buanget, lawong semalam aja dia pake baju stelan bordir. Dia bilang kalau kainnya beli di Jawa, tapi menjahitnya di Medan. dia ini ahli dalam bidang political science,sangat lancar ngomong bahasa Indonesia. Dia juga orang yang selalu support Indonesian students. Satu lagi prof Michael Feener. Dia adalah profesor dari NUS (Singapura) dan ahli dalam bidang Ushul fiqh (please jangan tanya agamanya, karena aku juga gak ngerti agamanya), daerah penelitiannya Asia tenggara dan Timur Tengah. Feener ini sangat lihai ngomong bahasa Arab (plus faseh tenan) dan Indonesia. Ini adalah pertemuan keduaku dengan keduanya, sebelumnya aku ketemu mereka saat menghadiri diskusi yang diberikan Feener tentang literatur di Indonesia particularly tafsirnya HB. Jassin dan Hamka. Sempat kaget juga nih mendengar paparan dia, walaupun backgroundku Tafsir Hadis aku gak sampai mendetail mengetahui tentang HB yassin dan juga Hamka. Wes kalah pool dengan Feener. Ketika aku ngobrol dengan Feener dan aku mulai menceritakan background my family, pesantren dan juga rencana penelitianku, dia sangat tertarik. Bahkan (saat pertama kami ketemu) dia langsung memberikan kartu namanya dan bilang keep in touch with me, uhuiiii sueneng banget. His respect totally different with Indonesian profesor yang selalu sok dibutuhkan dan jual mahal hahaha. Aku sudah email dia. Dan semalam waktu ketemu, dia sangat mengharapkan ketika aku nanti pulang ke Indonesia bisa mampir di Singapura dulu, untuk melanjutkan diskusi kami. Barbara juga gak kalah nice nya. Dia bahkan telah mengabariku kalau next year ada profesor yang intens di women's studies dan seorang Indonesianist juga akan datang ke UH. weleh.... senengnya.
Oya kembali ke cerita movie. Sehabis pemutaran film, acara dilanjutkan dengan diskusi dengan Nia dan Jajang, wah banyak banget audience yang bertanya, dan hampir semuanya mengatakan Good. Karena di film ini mengkombinasikan antara culture Moslem, China,also ajaran Islam dan Katolik. Sehabis acara selesai, of course kami foto-fotoan, wes aku ddengan Jajang dan Nia sudah bak temen akrab (hahhahaha Norak pool). dan rencannaya malam ini Permias juga akan mengundang mereka untuk ngobrol bersama di dorm kami.
Setelah semuanya pulang, aku, Neneng, Ali, Herman, dan beberapa Indonesianist (Anthony, Lance, grek, Paul, Sumi) makan malam bersama di restoral China, sumpeh enak banget masakannya, dan aku hanya perlu bantingan $ 5, karena Greg sudah mencover hampir semua bill yang harus di bayar. Pas pulangnya hanya tinggal satu mobil aja yang bisa nganter kami ke dorm dan itu mobil pick up, jadilah aku dan beberapa teman naik di pick up terbuka, walaupun dingin tapi tetep seneng bisa menikmati Hawaii di malam pukul 11:00.
Oke deh itu dulu, lain waktu aku sambung.
0 Comments:
« back home
Post a Comment