My Room and Flower
Monday, December 18, 2006
Sebenernya aku ini bukan penyuka bunga, kalau lihat bunga bagus aku hanya sebatas mengaguminya, tidak pernah punya keinginan untuk memilikinya or berusaha merawatnya.
Di Hawaii ini semuanya serba bunga. Sudah menjadi pemandangan lumrah melihat perempuan-perempuan menyelipkan bunga di telinganya. Kalau diselipkan di telinga kanan berarti still single, kalau di kiri sudah ada yang punya. LIE (bunga yang dikalungkan di leher) juga menjadi kekhasan tersendiri bagi Hawaii. Cowok pakai baju bunga-bunga juga hal yang biasa. Jadi bisa dikatakan bunga tidak bisa dilepaskan dari Hawaii, eh kebalik Hawaii tidak bisa lepas dari bunga hehhehe.
Walaupun begitu aku tidak pernah tertarik ke bunga, hingga sekitar sebulan or dua bulan yang lalu semua berubah. Dulu itu kamarku tidak bisa dibilang rapi atau dibilang kumuh, ya sedang-sedang saja. Seperti kebiasaanku di rumah, setelah baca aku males mengembalikan ke tempat asalnya. Wes talah sembarangan. Nah, dua bulan lalu, ketika nilaiku kacau balau, aku ngobrol dengan temen cowokku dari Kalimantan, aku tanya ke dia, gimana sih belajar yang oke?, eh dia jawabnya enteng aja, "bersihakan dan rapikan dulu kamarmu." Sumpeh aku sempat mikir, masak sih kamar mempengaruhi mood belajar???. Nih cowok kamarnya ruapi poool dan bersih, Dia menempatkan semuanya di right place, bahkan banyak sekali bunga di kamarnya. Wes talah rapi sekali, aku gak yakin kamar temen cewek juga bisa serapi dia hehheeh.
Dari perkataan dia itu aku mulai berpikir juga, dan akhirnya aku menyimpulkan bagaimana bisa kita betah di kamar kalau kamar kita berantakan. Akhirnya malamnya aku bersihkan kamar semalam suntuk. Mulai milihin barang-barang yang gak kepakai, kertas-kertas bekas dan cari tempat yang bisa menampung barang-barangku dan dapat membuat kamarku kelihatan rapi. Paginya aku pinjam vacuum cleaner, dan mengepel kamarku. Hasilnya luar biasa. Dan aku juga berusaha menuruti saran temenku ini untuk meletakkan buku ke tempat asalnya sehabis membacanya, walaupun saat itu aku sedang ngantuk berat. Dari sini aku sadar, sebenernya menjaga kerapian dan kebersihan itu tidak membutuhkan waktu lama hanya cukup kedisiplinan aja. Dan sekitar sebulan lalu aku mulai mencari botol-botol yang bagus bekas minuman alkohol temen-temen untuk aku jadikan pot bunga, dan aku mengambil beberapa bunga di sekitar dormku, Sejak saat itu aku mulai keranjingan mencari bunga-bunga bagus hhehehe. dan hasilnya silahkan di lihat sekarang kamarku clinggggggg... sumpeh lho tiap harinya kamarku emang cakep kayak gini, bukan hanya karena mau aku foto aja hehehhe.
Walaupun untuk sebagian orang kamarku belum bisa dibilang rapi dan suangat bersih tapi bagiku ini sudah kemajuan luar biasa hehhee.
Oya, pelajaran berharga ini juga aku coba tularkan ke temen lain, salah satunya Ari dan Shakel. Kamar Shakel ini sangat berbeda jauh dengan kamar sebelahnya yang kebetulan adalah kamar temen cowokku yang rapi itu. Kamar shakel sangat..dan sangat... berantakan. Nah seminggu yang lalau, aku dan temenku bongkar kamar shakel, dan aku ajari dia bagaimana meletakkan barang-barangnya hingga cara melipat baju. Maklum di rumahnya banyak perempuan hingga dia gak pernah ngerti gimana cara membersihkan kamar. Begitu juga kamar Ari, aku cerewet ke dia, habis berantakan banget.
Di Hawaii ini semuanya serba bunga. Sudah menjadi pemandangan lumrah melihat perempuan-perempuan menyelipkan bunga di telinganya. Kalau diselipkan di telinga kanan berarti still single, kalau di kiri sudah ada yang punya. LIE (bunga yang dikalungkan di leher) juga menjadi kekhasan tersendiri bagi Hawaii. Cowok pakai baju bunga-bunga juga hal yang biasa. Jadi bisa dikatakan bunga tidak bisa dilepaskan dari Hawaii, eh kebalik Hawaii tidak bisa lepas dari bunga hehhehe.
Walaupun begitu aku tidak pernah tertarik ke bunga, hingga sekitar sebulan or dua bulan yang lalu semua berubah. Dulu itu kamarku tidak bisa dibilang rapi atau dibilang kumuh, ya sedang-sedang saja. Seperti kebiasaanku di rumah, setelah baca aku males mengembalikan ke tempat asalnya. Wes talah sembarangan. Nah, dua bulan lalu, ketika nilaiku kacau balau, aku ngobrol dengan temen cowokku dari Kalimantan, aku tanya ke dia, gimana sih belajar yang oke?, eh dia jawabnya enteng aja, "bersihakan dan rapikan dulu kamarmu." Sumpeh aku sempat mikir, masak sih kamar mempengaruhi mood belajar???. Nih cowok kamarnya ruapi poool dan bersih, Dia menempatkan semuanya di right place, bahkan banyak sekali bunga di kamarnya. Wes talah rapi sekali, aku gak yakin kamar temen cewek juga bisa serapi dia hehheeh.
Dari perkataan dia itu aku mulai berpikir juga, dan akhirnya aku menyimpulkan bagaimana bisa kita betah di kamar kalau kamar kita berantakan. Akhirnya malamnya aku bersihkan kamar semalam suntuk. Mulai milihin barang-barang yang gak kepakai, kertas-kertas bekas dan cari tempat yang bisa menampung barang-barangku dan dapat membuat kamarku kelihatan rapi. Paginya aku pinjam vacuum cleaner, dan mengepel kamarku. Hasilnya luar biasa. Dan aku juga berusaha menuruti saran temenku ini untuk meletakkan buku ke tempat asalnya sehabis membacanya, walaupun saat itu aku sedang ngantuk berat. Dari sini aku sadar, sebenernya menjaga kerapian dan kebersihan itu tidak membutuhkan waktu lama hanya cukup kedisiplinan aja. Dan sekitar sebulan lalu aku mulai mencari botol-botol yang bagus bekas minuman alkohol temen-temen untuk aku jadikan pot bunga, dan aku mengambil beberapa bunga di sekitar dormku, Sejak saat itu aku mulai keranjingan mencari bunga-bunga bagus hhehehe. dan hasilnya silahkan di lihat sekarang kamarku clinggggggg... sumpeh lho tiap harinya kamarku emang cakep kayak gini, bukan hanya karena mau aku foto aja hehehhe.
Walaupun untuk sebagian orang kamarku belum bisa dibilang rapi dan suangat bersih tapi bagiku ini sudah kemajuan luar biasa hehhee.
Oya, pelajaran berharga ini juga aku coba tularkan ke temen lain, salah satunya Ari dan Shakel. Kamar Shakel ini sangat berbeda jauh dengan kamar sebelahnya yang kebetulan adalah kamar temen cowokku yang rapi itu. Kamar shakel sangat..dan sangat... berantakan. Nah seminggu yang lalau, aku dan temenku bongkar kamar shakel, dan aku ajari dia bagaimana meletakkan barang-barangnya hingga cara melipat baju. Maklum di rumahnya banyak perempuan hingga dia gak pernah ngerti gimana cara membersihkan kamar. Begitu juga kamar Ari, aku cerewet ke dia, habis berantakan banget.
0 Comments:
« back home
Post a Comment