Film Indonesia
Friday, March 30, 2007
Kebiasaan baruku sejak di Hawaii adalah cari-cari Film Indonesia, mulai dengan cara search di YOUTUBE, cari di LIbrary, sampai call teman-teman untuk pinjam DVD.
Dulu saat di Indonesia aku jarang banget nguber-nguber film Indonesia. Seingatku aku maksa-maksain datang ke Bioskop untuk nonton film Indonesia hanya sekali, itupun lebih karena pengen jalan-jalan aja ama temen-temen. Judul filmnyapun aku juga lupa heheh.
Ada beberapa alasan aku dulu gak suka film Indonesia:
1. Males datang ke Bioskop
2. CD bajakannya kualitasnya jelek-jelek (Ih ketahuan kalau sukanya beli bajakan :))
3. Lihat film Indonesia gak bisa improve listeningku (maklum saat itu sedang getol improve English)
4. Yang jelas rasa nasionalisku emang tipis banget.
Tapi kini semua berubah,aku jadi maniak banget lihat film Indonesia, terlebih setelah film Berbagi Suami menang di ajang HAwaii International Film Festival tahun lalu. Tiba-tiba rasa ke-Indonesia-anku jadi tinggi banget. Aku akan sangat bangga bila film Indonesia bisa dilihat oleh orang asing, aku juga akan rela ngasih promosi gratis ke teman-temanku kalau film Indonesia akan diputar. Dan ternyata pula, aku banyak belajar dari film-film tersebut tentang bagaimana kondisi masyarakat dan culture Indonesia
Semua film Indonesia maunya aku tonton (kecuali yang HOror). Mulai dari Jomblo (beberapa minggu lalu di puter di dormitoryku), ekskul, Catatan AKhir Sekolah, Cewek Matrepolis, Ketika, RIndu Kami PadaMu, dan lain-lainnya. Yang terahir aku tonton kemarin adalah Mendadak Dangdut. Film ini dari judulnya sih Norak, tapi isinya boleh juga tuh, dan bisa mewakili kondisi real di masyarakat.
Oya, next week, film Gerbang karyanya Mira Lesmana juga akan diputar,dalam rangka acara Indonesian Conference and Cultural Event. Doakan sukses ya
Dulu saat di Indonesia aku jarang banget nguber-nguber film Indonesia. Seingatku aku maksa-maksain datang ke Bioskop untuk nonton film Indonesia hanya sekali, itupun lebih karena pengen jalan-jalan aja ama temen-temen. Judul filmnyapun aku juga lupa heheh.
Ada beberapa alasan aku dulu gak suka film Indonesia:
1. Males datang ke Bioskop
2. CD bajakannya kualitasnya jelek-jelek (Ih ketahuan kalau sukanya beli bajakan :))
3. Lihat film Indonesia gak bisa improve listeningku (maklum saat itu sedang getol improve English)
4. Yang jelas rasa nasionalisku emang tipis banget.
Tapi kini semua berubah,aku jadi maniak banget lihat film Indonesia, terlebih setelah film Berbagi Suami menang di ajang HAwaii International Film Festival tahun lalu. Tiba-tiba rasa ke-Indonesia-anku jadi tinggi banget. Aku akan sangat bangga bila film Indonesia bisa dilihat oleh orang asing, aku juga akan rela ngasih promosi gratis ke teman-temanku kalau film Indonesia akan diputar. Dan ternyata pula, aku banyak belajar dari film-film tersebut tentang bagaimana kondisi masyarakat dan culture Indonesia
Semua film Indonesia maunya aku tonton (kecuali yang HOror). Mulai dari Jomblo (beberapa minggu lalu di puter di dormitoryku), ekskul, Catatan AKhir Sekolah, Cewek Matrepolis, Ketika, RIndu Kami PadaMu, dan lain-lainnya. Yang terahir aku tonton kemarin adalah Mendadak Dangdut. Film ini dari judulnya sih Norak, tapi isinya boleh juga tuh, dan bisa mewakili kondisi real di masyarakat.
Oya, next week, film Gerbang karyanya Mira Lesmana juga akan diputar,dalam rangka acara Indonesian Conference and Cultural Event. Doakan sukses ya